Balikpapan, Kaltimku.id — Operasi Zebra Mahakam 2025 yang digelar selama 14 hari, 17-30 November berlangsung sukses. Hal tersebut diungkapkan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Kaltim Kombes Pol. Rifki, S.H., S.I.K, dalam jumpa pers bersama awak media di Aula Mako Ditlantas Polda Kaltim, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (2/12/2025).
Dalam pemaparannya, Polda Kaltim menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas periode 2024–2025 mengalami penurunan sebesar 16 persen, dari 19 kejadian pada 2024 menjadi 16 kejadian pada 2025.
Kombes Pol. Rifki, S.H., S.I.K, yang didampingi WaDirlantas Polda Kaltim menjelaskan bahwa tren penurunan tersebut tidak lepas dari upaya bersama seluruh pihak dalam menekan angka pelanggaran dan kecelakaan.
“Penurunan ini menunjukkan bahwa pembinaan, edukasi, dan pengawasan yang kami lakukan secara berkelanjutan mulai memberikan dampak nyata. Namun kami menekankan bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dari data fatalitas, korban meninggal dunia menunjukkan penurunan signifikan hingga 71 persen. Sementara korban luka berat meningkat 150 persen dan korban luka ringan turun 29 persen. Dari 10 Polres jajaran, wilayah dengan kecelakaan tertinggi berada di Polresta Samarinda dan Polres Penajam Paser Utara (PPU), sedangkan Polres Berau dan Polres Mahakam Ulu tercatat tanpa kasus kecelakaan.
Dari total 16 kejadian sepanjang 2025, terdapat 31 kendaraan terlibat, dengan dominasi sepeda motor sebanyak 21 unit. Jenis kecelakaan yang paling banyak terjadi adalah tabrak depan-samping dan tabrakan dengan pejalan kaki, masing-masing tiga kasus. Tidak ditemukan kasus tabrak lari pada periode tersebut.
Kelompok usia pelaku kecelakaan didominasi usia 21–25 tahun. Lokasi kejadian paling banyak terjadi di jalan nasional dengan tujuh kejadian. Berdasarkan profesi, karyawan swasta menjadi pelaku terbanyak. Rentang waktu kecelakaan tertinggi terjadi pada pukul 12.00–18.00 WITA dan 18.00–24.00 WITA, masing-masing delapan kejadian.
Faktor penyebab utama kecelakaan meliputi pelanggaran batas kecepatan, manuver mendahului atau berpindah jalur, kelaikan kendaraan, dan kondisi jalan. Dari 27 korban pada periode tersebut, kelompok usia 0–15 tahun, 31–35 tahun, dan 51–55 tahun menjadi yang paling terdampak.
Dalam Operasi Zebra Mahakam 2025, Polda Kaltim dan jajaran menindak 2.310 pelanggaran, turun 15 persen dibanding 2024. Penindakan terbanyak dilakukan Polresta Samarinda dan Polresta Balikpapan. Untuk kategori teguran, petugas memberikan 4.217 teguran atau turun 9 persen dari tahun sebelumnya.
Pada aspek preemtif, petugas melaksanakan 17.227 kegiatan penyuluhan serta 4.387 pembinaan dan sosialisasi, termasuk sambang komunitas kendaraan roda dua dan roda empat, sosialisasi ke sekolah dan kampus, serta himbauan ke perusahaan. Aspek preventif dilakukan melalui ramp check kendaraan angkutan, pengecekan kelengkapan pengendara, penempatan personel di titik rawan pelanggaran, serta peningkatan patroli.
Dalam konferensi pers tersebut, Kombes Pol Rifki, SH, SIK kembali menegaskan komitmen Ditlantas untuk terus menekan angka kecelakaan.
“Ke depan kami akan memperkuat pola preemtif dan preventif, termasuk meningkatkan edukasi bagi kelompok usia rentan. Kami ingin menjadikan keselamatan sebagai budaya bersama di jalan raya,” tegasnya.
Polda Kaltim menekankan bahwa sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di Kalimantan Timur.* (Ydar)







