Pandemi Tak Pengaruhi Warga PPU Untuk BerKurban

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdiyanto jumlah hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdiyanto jumlah hewan kurban meningkat dari tahun sebelumnya.

Kaltimku.id, PPU – Wabah Covid-19 di Indonesia memasuki tahun kedua. Tidak hanya dari sisi kesehatan, muncul coronavirus disease atau biasa disebut Covid-19 juga menghantam sektor perekonomian. Pun tak luput terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Sektor ekonomi juga terpengaruhi akibat virus asal China tersebut. Namun, di tengah meredupnya daya beli masyarakat, kondisi pandemi tidak berdampak terhadap keinginan warga Benuo Taka untuk menunaikan ibadah kurban.

Bacaan Lainnya

Faktanya, mulai hari-H sampai tiga hari setelahnya (tasrik), jumlah hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1442 Hijriah atau Selasa 20 Juli 2021, totalnya mencapai 987 ekor sapi dan 218 ekor kambing.

“Kami melakukan pemantauan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban sejak hari pertama hingga hari keempat di seluruh wilayah kecamatan,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdiyanto, Senin (26/7/2021).

Disebutkan Arief, angka penyembelihan hewan kurban tahun ini meningkat dibanding tahun 2020. Pada tahun lalu jumlah sapi yang dipotong pada saat Idul Qurban sebanyak 904 ekor dan 213 ekor kambing. Peningkatan pada jumlah hewan kurban sapi sebesar 9,18 persen untuk sapi dan 2,35 persen untuk kambing.

Tidak hanya meningkat di banding tahun sebelumnya, bahkan jumlah hewan kurban di tahun kedua pandemi ini juga lebih tinggi dari tahun 2019. Adapun total hewan kurban sebelum pandemi sebanyak 745 ekor sapi dan 182 ekor kambing.

“Kalau dibanding tahun 2019 itu justru peningkatannya signifikan. Jadi pandemi Covid ini tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk melaksanakan ibadah kurban,” ungkapnya.

Arief menjelaskan, setiap menjelang perayaan hari raya kurban, pihaknya melakukan pemeriksaan ante mortem. Pemeriksaan secara fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan. Pasca penyembelihan, post mortem atau pemeriksaan daging juga dilakukan.

“Kita lakukan pemantauan di 327 titik di empat wilayah kecamatan baik Penajam, War, Babulu maupun Sepaku. Tidak ada laporan ditemukan cacing hati pada hewan kurban yang disembelih. Artinya semua hewan kurban baik dan layan untuk dikonsumsi masyarakat,” pungkas Arief.*(adv)

Pos terkait