Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Ratusan orangtua (Ortu) murid menggeruduk kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jln Ruhui Rahayu I, Sepinggan, Balikpapan Selatan, Senin (21/6/2021).
Bukan tanpa alasan, kedatangan ratusan orangtua murid ke kantor Disdikbud Balikpapan untuk mempertanyakan mekanisme sistem zonasi atau radius jarak yang di berlakukan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tahun ini.
Pasalnya, sistem zonasi kali ini peserta didik yang memiliki nilai akademis lebih baik akan tersisih dengan peserta didik yang nilai akademisnya di bawah, tapi tempat tinggalnya lebih dekat jaraknya dengan sekolah yang dituju.
“Anak saya tersisih dengan sistem zonasi, padahal nilai anak saya tinggi dibandingkan anak lainnya, karena zonasi jarak anak saya lebih jauh dari anak lainnya,” ucap Eva salah satu orangtua murid dengan raut wajah sedih dan kecewa.
Para ortu merasa kecewa, dengan sistem zonasi yang diberlakukan mengingat dirinya yang tinggal di Balikpapan Tengah (Balteng) yang sangat minim fasilitas sekolah.
“Tadi sudah rapat bersama pihak Disdik, kami disuruh harus menunggu terlebih dahulu, karena prosesnya sudah berjalan, kami harus menunggu,” ucapnya.
“Kalau untuk orangtua yang lainnya jika masih belum puas, silahkan untuk menindaklanjuti aspirasi yang ingin disampaikan, kalau kami masih menunggu jawaban dari Disdik,” sambung.
Di tempat yang sama, salah satu orang tua murid yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, pemberlakuan sistem zonasi sangat membuat orangtua murid dirugikan.
Pasalnya, kalau berbicara jarak atau radius melalui aplikasi yang sudah ditentukan, jarak rumahnya dengan sekolah memang jauh, karena harus memutar. Sementara, jika secara langsung di lapangan, jarak antara rumah dan sekolahnya sangat dekat dengan dan tidak harus memutar.
“Kalau lihat di aplikasi, memang jarak rumah saya jauh dengan sekolah, karena pada aplikasi harus memutar sana sini, padahal kalau tanpa melalui aplikasi jarak rumah saya sangat dekat dengan sekolah, mungkin kalau jalan kaki bisa sampai lewat jalan tembusan,” pungkasnya.
Hendaknya, kata sejumlah ortu, sistem Zonasi ditiadakan dan akan lebih bijak dengan sistem rangking nilai.