Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Insiden kecil mewarnai sidang paripurna pandangan akhir fraksi DPRD Kota Balikpapan terkait RAPBD Tahun 2023 Kota Balikpapan, dimana microphone yang digunakan perwakilan fraksi saat membacakan pandangan akhir di atas mimbar sering mengalami gangguan atau off.
Namun penyampaian pandangan akhir fraksi tetap berjalan. Fatalnya, disaat Fraksi Gabungan NasDem dan PKB yang diwakilkan Parlindungan Sihotang tengah menyampaikan sejumlah catatan atas ketidakpuasan jawaban walikota, microphone yang digunakan mati, sehingga dirinya menyampaikan dengan nada keras.
Usai rapat paripurna di Ballroom Hotel Platinum, politikus NasDem yang karib disapa Parlin inipun menyampaikan kekecewaannya. “Saya kecewa…, di forum resmi seperti ini ada kejadian yang membuat kita merasa tidak nyaman. Tapi saya tidak terpengaruh dengan ada atau tidak adanya mic,” ujarnya, Selasa (29/11/2022).
Meski begitu Parlin tidak ingin membahas lebih jauh, apakah insiden matinya microphone ada unsur sabotase atau tidak. Terlepas dari itu semua apa yang ingin disampaikan dirinya, sudah disampaikan, paling tidak apa yang disampaikannya masih terdengar.
Parlin menambahkan, pihaknya melalui fraksi akan menyampaikan, agar kiranya ketika ingin mencari tempat untuk pelaksanaan rapat paripurna, harus mencari tempat yang bersih dari unsur-unsur yang tidak baik, dalam hal ini kesiapan pelaksanaan seperti sound sistem harus benar-benar siap.
“Harus betul-betul bersih dari unsur yang tidak baik, dalam hal ini kesiapan sound sistem harus benar-benar terjaga, karena penyampaian ini, kalau tidak terdengar oleh orang, maka orang akan salah menilainya. Jadi saya akan sampaikan kepada ketua fraksi atas ketidaknyamanan saya dalam menyampaikan pandangan fraksi, karena tidak profesionalnya petugas yang menangani sound sistem,” tegasnya.*