Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Wajah-wajah semringah menghiasi nuansa perpisahan siswa siswi SMP Negeri 7 (SMPN 7), Jln. Penggalang, Damai, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), berlangsung di Gedung Kesenian Kota Balikpapan, Jln. Syarifuddin Yoes, Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, Kamis (8/6/2023).
“Semua murid yang berjumlah 382 orang, setelah melalui rapat dewan guru, kami nyatakan lulus 100 persen di tahun ajaran 2023 ini,” ujar Kepala SMPN 7 Damai, Taufik Hidayat, S.Pd, di sela acara pelepasan para murid.
Taufik Hidayat berharap semua murid yang lulus tahun 2023 ini dapat melanjutkan ke jenjang SMA maupun SMK yang menjadi idaman para murid.
“Ya, sebagai kepala sekolah dan semua staf guru, berharap murid-murid kami yang lulus di tahun ajaran 2023 ini, diterima di sekolah pilihan mereka masing-masing,” harap sang Kepsek.
Di antara 382 murid yang lulus, 10 orang murid meraih nilai terbaik di masing-masing kelas. Mereka adalah Gemala Faozah dari kelas 9-I, Naura Khanza Rafani (9-H), Carissa Dwi Mismaya (9-B), Rizky Sekar Maharani (9-H), Kaisar Eza Pramudhya (9-I), Nurul Awalia (9-A), Putri Nabillah Janyanti Al Muti’ah (9-J), Lutfiah Nur Auliah (9-B), Nabila (9-I) dan Ilham Nur Irsyad (9-F).
Pelepasan murid angkatan ke-38 tersebut berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan, serta dihibur dengan Pentas Seni dari para siswa/siswi kelas 7, 8 dan 9, seperti Fashion Busana Epic Print, Musikalisasi Puisi, Tarian Dayak Kontemporer, Teater Langit. Pentas Seni ditutup dengan penampilan apik Band Spanju yang disambut aplaus meriah semua yang hadir.
Acara pelepasan yang berlangsung sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 13.00 WITA, dihadiri Kasie Kurikulum SMP dari Disdikbud Kota Balikpapan Supriyani yang mewakili Kadisdikbud, Pengawas SMP Neni Puspitarini, S.Pd, M.Pd, Komite Sekolah, orang tua siswa dan para alumni SMPN 7, berlangsung meriah, dimana para murid tampak bahagia dan juga haru, lantaran mereka harus berpisah sesama teman sekolah dan juga dengan para guru, setelah bersama-sama selama 3 tahun.*
Jurnalis: Heriyanto