Perawatan Pasien Covid-19 di Wilayah Kaltim Perlahan Merambat Naik

Kaltimku.id, SAMARINDA – Akhir Mei 2022 lalu, perawatan/isolasi pasien Covid-19 di wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sempat tercatat di angka 10. Namun memasuki bulan Juni 2022, angkanya perlahan merambat naik.

Pada Rabu (1/6/2022), perawatan pasien yang terserang virus Covid-19 naik menjadi 15 orang dan sehari setelahnya, Kamis (2/6/2022), naik atau bertambah lagi menjadi 21 orang, setelah bertambah 6 pasien yang harus dirawat.

Bacaan Lainnya

Infografis Satuan Tugas (Satgas) Covid-19/Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui instagram resminya pertanggal 2 Juni 2022 menyebut, ada tambahan 8 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan 2 kesembuhan pasien.

Delapan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 itu datang dari wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kota Balikpapan, masing-masing 1 kasus.

Selain itu, datang dari Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kota Bontang, masing-masing 3 kasus. Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang dicatat wilayah Kaltim selama dalam kurun waktu lebih dari 2 tahun ini berjumlah 206.334 kasus.

Untuk tambahan 2 kesembuhan pasien datang dari wilayah Kabupaten Berau dan Kota Balikpapan, masing-masing 1 orang. Sehingga jumlahnya menjadi 200.598 orang yang dinyatakan sembuh.

Tidak ada tambahan kasus kematian di hari yang sama. Jumlahnya tidak ada perubahan, yakni tetap 5.715 orang meninggal dunia selama lebih 25 bulan virus Covid-19 menyebar di wilayah “Bumi Etam”.

Dari 10 kabupaten/kota, sementara ini, dua diantaranya sama-sama bertengger di zona hijau atau daerah yang tidak ada kasus Covid-19, yakni Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Berau.

Sedangkan 8 kabupaten/kota lainnya, seperti Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kota Bontang, Kota Samarinda, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Paser/Tanah Grogot dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar), bergabung di zona kuning alias daerah dengan risiko rendah Covid-19.*

Pos terkait