Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Protokol kesehatan (Prokes) ketat diterapkan jelang sidang paripurna DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) terkait pidato pertama Wali Kota Balikpapan periode 2021-2024, H Rahmad Mas’ud pada Rabu (2/6/2021) di Hotel Novotel Balikpapan.
Sekretariat Humas dan Protokol DPRD Kota Balikpapan menggelar pertemuan bersama para awak media terkait mekanisme peliputan pelaksanaan rapat paripurna, Senin (31/5/2021) malam di Ruang Rapat Gabungan DPRD, Jln Jenderal Sudirman, Klandasan Ulu, Balikpapan Kota.
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana, menjelaskan mekanisme peliputan sidang paripurna akan diatur sedemikian rupa, lantaran masih dalam situasi wabah pandemi (Covid-19).
Karena, pada pelaksanaan paripurna yang akan berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Balikpapan, Rabu (2/6/2021) mendatang berlangsung terbatas, mengingat tamu undangan yang hadir hanya sebanyak 50 persen dari kapasitas ruangan acara.
Dirman, panggilan karibnya menuturkan, nantinya pelaksanaan peliputan yang dilakukan oleh media akan dibagi menjadi 2 Ring. Untuk Ring 1 yang merupakan di ruangan acara akan diberikan kepada media cetak untuk peliputannya. Sementara itu, untuk Ring 2 akan dibatasi sebanyak 10 media.
Senada disampaikan Yoseph Gunawan Kabag Humas dan Protokol DPRD Kota Balikpapan, dimana dirinya sebelumnya meminta maaf karena membatasi peliputan pelaksanaan paripurna.
Yosef juga menyampaikan, meskipun peliputan dibatasi, para awak media dapat mengikuti jalannya sidang paripurna secara virtual yang telah disediakan oleh sekretariat DPRD Kota Balikpapan.
“Rekan-rekan media jangan merasa berkecil hati, karena tidak bisa meliput di tempat acara secara langsung. Rekan-rekan media bisa mengikuti secara virtual,” ujarnya.
Yoseph juga meminta kepada rekan-rekan media yang bertugas meliput di lokasi acara untuk melengkapi ID Card Media yang dimiliki dan ID Card yang telah disiapkan oleh panitia.
“Kita lakukan seperti ini, berdasarkan evaluasi dari kegiatan sebelumnya, dimana saat kita memberlakukan pola bergantian dalam peliputan ditempat acara, ternyata tidak efektif,” pungkasnya.*