Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, MSi, dan Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Drs Hariyanto, SH MHum, meluncurkan program “ETAM Ba-Masker”.
Program ini sebagai upaya menekan bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Kaltim yang kian hari terus bertambah, termasuk mereka yang meninggal dunia.
Gerakan Etam Ba-Masker ini digelar seluruh jajaran Polda Kaltim, diantaranya dengan memberikan imbauan untuk menjaga jarak serta mematuhi protokol kesehatan, melakukan razia kepada pengendara yang tidak menggunakan masker, aksi bagi-bagi masker serta memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya Covid-19 kepada masyarakat.
“Aksi bagi-bagi masker ini akan terus dilakukan disemua tempat yang menjadi pusat keramaian, kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, seraya menambahkan, secara perlahan sudah mulai banyak mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Sementara itu, personel Batalyon A Pepopor Satbrimob Polda Kaltim meluncurkan program “Infaq 2.000”. Program ini mengumpulkan dana/sumbangsih untuk melaksanakan bakti sosial, diantaranya mengadakan sembako yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu pada masa pendemi Covid-19 seperti kurang lebih dalam setahun ini.
Dansat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol John Huntal Sarjananto Sitanggang mengatakan, masih banyak masyarakat Kota Balikpapan yang kurang mampu mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Masyarakat sekitar yang terdampak COVID-19 wajib mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Senin kemarin, jajaran Polda Kaltim ini membawa sembako dengan menggunakan mobil untuk membagi-bagikan sembako dibeberapa titik di kawasan Balikpapan.
“Bantuan yang diberikan merupakan hasil urunan anggota Batalyon A Pelopor Brimob Polda Kaltim, yang menyisihkan penghasilannya dan terkemas dalam program Infaq.Rp. 2000,” terang Kombes John Huntal Sarjananto Sitanggang.
alam pemberian sembako, tidak lupa memberikan edukasi, imbauan dan lainnya berkenaan dengan Covid-19. Masyarakat diminta mematuhi protokol kesehatan (prokes) agar perlahan bisa memutus mata rantai penyebaran virus yang membahayakan tersebut.*