Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Tradisi lama corat-coret baju seragam sekolah, khususnya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau sederajat, masih saja terjadi di wilayah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kali ini, salah satunya terjadi di sekitar kawasan Bundaran Patung Kuda Komplek Pertokoan Balikpapan Baru (BB), Kamis (10/6/2021). Kegiatan kurang baik dan tidak perlu dicontoh, khususnya bagi generasi muda yang masih menempuh pendidikan di SMA/SMK itu, dibubarkan pihak kepolisian setempat.
Terjadinya pembubaran sejumlah pelajar, baik wanita maupun pria itu atas inisiatif warga yang merasa prihatin dan mengadukan kepada pihak kepolisian. Atas laporan tersebut, tidak lama kemudian petugas datang dan beberapa kaum milenial itu berusaha menghindar lalu kabur.
Melihat kedatangan petugas, beberapa pelajar berseragam putih abu-abu itu ada yang berjalan cepat dan ada pula tergesa-gesa menaiki motor dan langsung cus memacu laju kendaraan roda dua berboncengan sembari tengok kanan kiri seperti ketakutan.
Baju putih yang dipakai mereka terlihat sudah tidak bersih lagi akibat disemprot cat warna warni. Perbuatan corat-coret itu sepertinya merupakan kebanggaan bagi sebagian kecil pelajar untuk mengenang masa akhir sekolah, khususnya di SMA/SMK.
Kata salah seorang nenek, sebaiknya seragam sekolah baik baju, celana atau rok yang masih bagus atau pantas dipakai, sebaiknya diberikan kepada saudara, keluarga atau adik kelas yang masih menempuh pendidikan serupa.
Bahkan mungkin dikumpulkan kemudian diserahkan kepada sekolah/guru agar nantinya bisa diberikan kepada teman-teman mereka yang benar-benar membutuhkan. Sikap ini jauh lebih baik dibanding dicoret atau disemprot warna warni.*