Kaltimku.id, PPU – Proses pemindahan pedagang Pasar Babulu di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) telah dua kali mengalami penundaan. Awalnya, relokasi ratusan pedagang dijadwalkan pada 6 September dan diundur ke 4 Oktober 2021. Namun, rencana tersebut kembali ditunda akibat belum rampungnya proses pembangunan lapak tambahan di luar Pasar Induk Babulu.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten PPU, Bustam mengatakan relokasi pedagang pasar lama ke Pasar Induk Babulu, menunggu selesainya pembangunan lapak tambahan. Sekira 300 lapak tambahan disiapkan untuk menampung para pedagang.
“Saat ini progres pembangunan lapak tambahan mencapai 75 persen. Dan proses pembangunannya masih terus berjalan,” kata Bustam, Kamis (7/10/2021).
Pembangunan lapak tambahan di luar bangunan utama pasar, sebagai dampak antusiasme para pedagang. Kapasitas kios dan los di dalam gedung pasar yang berkonsep semi modern tersebut, sebanyak 312 unit. Jumlah itu hanya mampu mengakomodir setengah dari jumlah pendaftar.
Penyediaan lapak tambahan bagi pedagang melalui kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Babulu Darat. Nantinya, biaya sewa dari pedagang menjadi pemasukan bagi APBDesa.
Dijelaskan Bustam, belum selesainya pembangunan lapak tambahan, disebabkan kondisi cuaca serta keterbatasan material.
“Terkendala hujan dan beberapa bahan material ada yang kurang,” ungkapnya.
Relokasi para pedagang di Pasar Babulu Lama ke Pasar Induk bagian dari upaya penertiban yang dilakukan pemerintah daerah. Selain itu, pembangunan Pasar Induk Babulu juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi. Meski jadwal relokasi belum ditetapkan, pembangunan lapak tambahan ditargetkan rampung Oktober 2021.*
Editor: Hary T BS