Rudy Dikomentari Andi Harun, Ketua GMI Kaltim: Biasa saja Mengkritisi Pemerintah, yang tidak Biasa itu Mau Menggusur Paksa Ruko yang Sudah SHM

Kaltimku.id — Memasuki tahun kontestasi politik lokal, saling lempar opini dan kritik mulai terjadi di Provinsi Kalimantan Timur.

Teranyar, pernyataan Anggota DPR-RI dari Partai Golkar, Rudy Mas’ud, mengenai masih banyaknya jalan rusak di Kalimantan Timur lantaran gubernur pada periode sebelumnya terlihat kurang intens me-lobby  pemerintah pusat.

Bacaan Lainnya

Tak lama berselang, ungkapan Rudy Mas’ud tersebut mendapat tanggapan miring dari politisi Gerindra yang juga Walikota Samarinda, Andi Harun. Andi Harun menuturkan “politisi harus cerdas.”

Hal inipun akhirnya menarik perhatian ketua GMI (Gerakan Milenial Indonesia) Kaltim, Andrie Afrizal. Menurut Andrie Afrizal, Rudy Mas’ud dan Andi Harun adalah 2 tokoh politik Kaltim yang cerdas. Makanya mereka berdua bisa ada dititik ini, namun kecerdasan akan luntur jika dibalut dengan kesombongan.

Sangat disayangkan pernyataan Andi Harun tersebut  “politisi harus cerdas” hingga akhirnya muncul di judul sebuah berita bahwa Andi Harun mengatakan “kritik jalan Rudy dianggap tak cerdas oleh Andi Harun.”

Padahal Rudy Mas’ud berbicara dalam konteks sebagai bagian dari masyarakat yang menggunakan jalan umum yang ada di Kalimantan Timur. Selain itu, memang sebuah fakta bahwa masih sangat banyak akses jalan yang rusak di Kalimantan Timur.

Harus disadari bersama, bahwa siapapun berhak menyampaikan kritik terkait kinerja pemerintah. Terlebih bila itu mengandung kebenaran. Seharusnya, kritik tersebut disambut dan direspon dengan kinerja oleh jajaran pemerintah terkait.

“Terakhir, diatas semua itu, saya kira bukan Andi Harun sebagai objek yang dikritik. Namun, sedikit lucu, sebab ialah yang tampil memberi respons. Dan menurut saya Mengkritik pemerintah itu adalah hal yg biasa, yang tidak biasa itu mau menggusur paksa ruko ruko yang sudah SHM,” tegas Andrie.

“Saran saya pak Andi Harun fokus saja benahi Samarinda terkhususnya air bersih. Padahal Samarinda memiliki Sungai Mahakam namun sampai saat ini issue air bersih masih menjadi perbincangan warga Samarinda. Berbeda dengan Kota Balikpapan yg memang tidak punya sungai, seperti Mahakam,” tutup Andre.***

Pos terkait