DELAPAN tim sudah lolos ke perempatfinal turnamen sepak bola Kemboja Cup XVI Palajau. Delapan tim atau klub itu kini bersiap menuju babak semifinal atau perebutan juara grup (pool) mulai Senin ini, 31 Juli 2023.
Ada satu catatan menarik jelang laga perempatfinal itu. Tercatat dua kubu yang identik dan sama sama memakai kostum warna kuning. Nah, “dua kuning” itu harus berseteru berat. Harus berebut satu tiket ke semifinal atau keluar sebagai juara grup.
Siapa dua kuning itu? Ya, siapa lagi kalau bukan “Si Kuning” Inaz Cell FC dari Abung, Limpasu, dan “Si Kuning” PAM FC, Barabai. Dua tim kuning ini bakal bentrok di laga final grup (pool) B, Selasa (1/8/2023).
PAM FC dan Inaz Cell FC lolos ke perempatfinal menyusul enam tim lainnya. Arvusz PBM Aluan dan Perseha Hapulang (grup A) yang laga hari ini, 31 Juli 2023. Kemudian PS LAU Kasarangan, AJB FC (grup C), BAS Putih FC, Birayang dan Hevea FC, Barabai (grup D).
Debut PAM sendiri menuju final grup B cukup meyakinkan. PAM (Pasar Agrobisnis Modern) itu menggasak Gemaku FC, Kambat Utara, 4-0, lantas menggulingkan Persia Agung B, Auh Balangan, 2-0, dan terakhir menyingkirkan Tantali FC, 3-2, lewat adu penalti.
Kubu Inaz Cell Abung pun tak memalukan. Pertama, Inaz Cell meredam ambisi Pajukungan FC, Pajukungan, 2-0, lalu memukul Mahela FC, Mahela, 3-1, dan terakhir membenamkan Taam Tanama FC, Tanjung, 2-0.
Itulah “track record” PAM FC dan Inaz Cell di babak kualifikasi grup B. PAM sendiri didandani kuartet pedagang — Asnawi, Rifani, Abdullah, A Khusairi — dan Inaz ditangani manajer Nasrullah dan “coach” Abidin atau Bidin.
Bagaimana kekuatan dua tim ini? Cukup berimbang. PAM memiliki Huda Noor di bawah mistar, dan Inaz pun punya kiper Akbar. Huda dan Akbar sama sama mantan Barito Putera U-21 yang cukup cekatan di bawah gawang.
Lantas barisan belakang PAM antara lain Papin Solossa dan Padlul. Tengahnya dihuni Petroni, Recardo Bowo, Hanif, dan Asri merangkap kapten tim. Barisan depannya ada Sule, M Said dan Rendra Apriadi.
Inaz Cell pun memiliki Ami dan Alpin di barisan belakang. Lantas di tengah bercokol nama Akbar Mahendra, Kiki, Fauzan, Pito. Di depan Inaz siapa lagi kalau bukan Unyil, Akrom, dan Uluk.
Corak permainan dua tim ini pun menjanjikan. Kerjasama tim terpantau bagus. Inaz cenderung membangun serangan dengan memainkan bola atas atau “long passing” (umpan panjang), dan hanya sesekali umpan pendek.
Sedikit kontras dengan PAM. Kubu PAM justru lebih dominan memainkan bola bawah, umpan umpan pendek satu dua pemain yang dikoordinir sang “jenderal” lapangan tengah, Asri sebagai pembagi bola.
Tapi, kelemahan mencolok dua tim ini terlihat faktor stamina, dan “finishing touch” atau penyelesaian akhir. Di sini aksi individu lebih menonjol. Terkesan buru buru dan selalu memaksa diri mau cetak gol sendiri sendiri.
Kesan ini mungkin tak mengada ada. Sepak bola itu permainan tim, bukan permainan keahlian individu semata. Misalkan saja kalau pemain depan sedikit lebih tenang dan mau berbagi bola ke kawan yang kosong, barangkali “finishing touch” itu melahirkan gol demi gol yang lebih banyak.
Benarkah analisa sekilas itu? Bisa jadi. Tapi, kedua kubu yang sama sama kostum kuning ini sudah bertekad dan siap main maksimal untuk menang alias tak mau jadi pecundang.
“Kita sudah siapkan materi terbaik, Pak. PAM siap segalanya hadapi Inaz, termasuk siapkan antisipasi kemungkinan adu penalti. Insya Allah..,” ujar manajer PAM, Asnawi kepada media ini.
“PAM punya materi bagus, dan tim kuat. Tapi, kita (Inaz) harus siap dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan laga nanti,” cetus Nasrullah dan pelatih Bidin secara terpisah.
Asnawi mungkin benar. Bidin pun tak keliru. Bagaimana pun di dalam lapangan Bina Muda nanti, dua tim berbaju kuning itu tak boleh memakai warna kostum sama sama kuning, kecuali satu warna kuning saja. Ayo, siapakah dari dua tim kuning itu muncul sebagai juara grup B? Lihatlah aksi keduanya, kawan!***
Jurnalis: JJD
