Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi di era digital saat ini semakin memudahkan masyarakat dalam bertransaksi segala kebutuhan apapun, baik itu kebutuhan transportasi, makanan, barang, bahkan transaksi jual belipun sudah bisa dilakukan dengan mudah saat ini.
Tentunya, dalam kemajuan teknologi perlu diwaspadai bagi penggunanya. Pasalnya, modus tindak kejahatan ikut berkembang mengikuti kemajuan teknologi yang ada.
Tak hanya sekali, korban penipuan dengan memanfaatkan teknologi marak terjadi saat ini. Seperti yang dialami oleh seorang ibu rumah tangga bernama Indri (22).
Warga Jl Inpres IV, Balikpapan Utara tersebut menjadi korban penipuan dengan modus cash on delivery (COD), beberapa waktu lalu.
Saat media ini mendatangi kediamannya, Kamis (7/1/2021), Indri mengisahkan kejadian dirinya menjadi korban penipuan berawal saat hendak menjual Handphone (HP) miliknya disalah satu kolom jual beli yang ada di Sosial Media (Sosmed) Facebook.
Setelah memposting barang yang akan dijual, Indri mendapatkan pesan singkat dari seseorang yang hendak membeli barang yang dijualnya.
Indri pun berniat transaksi dapat dilakukan di rumah miliknya. Hanya saja orang tersebut berdalih dengan alasan tidak bisa, karena posisi rumahnya yang jauh.
“Awalnya saya ingin melakukan transaksi di rumah, hanya saja orang itu beralasan rumahnya jauh dari rumah saya,” beber Indri dengan mimik sedihFoto.
“Jadi dia minta melakukan transaksi ditempat miliknya saja, lalu saya mengiyakan dan meminta agar diberikan alamatnya. Tidak pernah terlintas saya akan menjadi korban penipuan, karena yang saya pikir saat itu ada yang berminat membeli HP saya.”
Awalnya disepakati bertemu sore hari. “Namun saat saya hubungin WA miliknya tidak aktif. Tapi saat habis waktu Maghrib pelaku kembali menghubungi dan janji untuk ketemuan di jam 20.30 Wit.”
Setibanya di lokasi yang sudah diberikan pelaku, yakni di depan Tugu Adipura, Gunung Kawi, Balikpapan Tengah, Indri bertemu dengan pria yang diperkirakan berumur 25 tahun, dengan warna kulit sawo matang dengan gaya rambut disisir kesamping.
“Saat di Tugu Adipura, dia minta transaksi agak kedalam Gang masuk arah Gunung Guntur. Saya lihat sekitar gang tersebut seperti jalan buntu, terus pelaku menghampiri sebuah rumah sambil berteriak berusaha meyakinkan saya jika itu rumah miliknya dan dari dalam rumah ada yang membalas sahutan pelaku,” bebernya.
“Mikirnya sih saat itu rumahnya, kemudian dia kembali menghampiri saya sambil meminta HP yang mau dibeli dan membawanya dengan alasan ingin diperlihatkan sama keluarganya di dalam rumah tersebut.”
Tidak tahunya, ternyata sudah ada temannya yang menunggu dengan menggunakan sepeda motor, karena terdengar suara motor dihidupkan dari samping rumah tersebut, Indri baru menyadari dirinya menjadi korban penipuan, setelah HP pelaku sudah tidak dapat dihubungi saat itu.
Bahkan, informasi terakhir yang didapatkan dari salah satu karyawan counter yang berada di Jln MT Haryono, bahwa ada seseorang yang ingin menjual HP seperti ciri-ciri HP yang dimiliki Indri.
Hanya saja, saat dihubungi kembali pelaku yang berkeinginan menjual HP tersebut beralasan jika HP sudah laku terjual.