Sepanjang Juli, Sehari Satu Warga PPU Meninggal Akibat Covid

Proses pemakaman pasien Covid19.
Proses pemakaman pasien Covid19.

Kaltimku.id, PPU – Angka kematian akibat positif terpapar Covid19 di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur terus meningkat. Sepanjang Juli 2021 ini, tercatat 16 warga meninggal terkonfirmasi positif Covid19. Persentase kematian mencapai 1,06 persen atau rata-rata 1 orang per hari sepanjang Juli.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid19 Kabupaten PPU, dr Jansje Grace Makisurat mengatakan terdapat satu penambahan kasus kematian baru. Sehingga, total warga meninggal akibat terinfeksi Covid sejak 22 Maret 2020 hingga 15 Juli 2021 sebanyak 76 orang.

Bacaan Lainnya

“Hari ini ada satu kasus kematian lagi. Jadi 16 orang selama bulan Juli ini atau kalau di rata-ratakan satu orang sehari,” kata Grace, Kamis (15/7/2021).

Tidak hanya kasus kematian yang meningkat, jumlah warga terpapar juga melonjak. Data yang dirilis satgas Covid PPU mencatat 456 warga tertular virus corona. Sementara data kesembuhan di dua pekan ini sebanyak 191 orang. Persentase kesembuhan turun dibawah 80 persen atau hanya sebesar 76,41 persen.

Kasus positif sebanyak 374 dengan 24 orang dirawat di RAPB, 350 orang jalani isolasi mandiri, termasuk puluhan tenaga kesehatan hingga dokter.

Melonjaknya kasus seiring proses vaksinasi massal yang tengah berjalan. Namun, mantan direktur RSUD Ratu Aji Putri Botung itu membantah adanya keterkaitan dengan vaksinasi. Ia mengatakan, pada beberapa kasus terdapat klaster hajatan, perusahaan dan tenaga kesehatan.

“Contohnya di Desa Tengin Baru Sepaku, itu orang menggelar hajatan bisa berhari-hari dan tanpa protokol kesehatan ketat,” bebernya.

Tingkat penyebaran Covid di masyarakat tergantung sejauh mana penerapan protokol kesehatan. Pola 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) menjadi kunci meminimalisir peningkatan kasus.

“Kami terus minta kesadaran masyarakat, terus terapkan prokes 3M dan kurangi mobilitas untuk meminimalisir resiko. Jangan keluar selain untuk keperluan penting saja. Karena kalau kasus terus naik, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan kita bisa kewalahan,” tutupnya mengingatkan.*(adv)

Pos terkait