Kaltimku.id, PPU — Cadangan pangan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur dipastikan aman dalam beberapa bulan ke depan. Saat ini, cadangan beras yang tersimpan di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di triwulan pertama tahun ini surplus 2.000 ton.
“Cadangan beras kita surplus 2.000 ton. Itu diluar yang beredar di masyarakat dan hanya khusus tersimpan di Bulog,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Surito Widarie, Jumat (4/3/2022).
Dikatakan Surio, cadangan beras yang ada di Bulog, sebagian berasal dari hasil produksi petani di wilayah Kecamatan Babulu. Selain dari petani lokal, stok beras juga diperoleh dari suplai daerah seperti Pulau Jawa dan Sulawesi.
Di sepanjang tahun 2021, hasil produksi beras petani lokal tercatat sebanyak 37.000 ton lebih. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan rata-rata warga PPU yang mencapai 185 ribu jiwa, hanya sebanyak 15.791 ton per kapita per tahun. Itupun diluar pasokan beras dari luar daerah.
“Dalam sebulan kebutuhan beras kita rata-rata 1.300 ton atau 15.000 ton lebih per tahun. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan pangan kita sudah tercukupi dari beras lokal,” jelasnya.
Hasil produksi beras petani lokal, tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat PPU. Namun, sebagian di jual oleh petani ke berbagai wilayah di Kalimantan. Sebagian besar hasil produksi beras di wilayah Benuoa menurut Surito Widarie, di topang dari petani di wilayah Kecamatan Babulu.
Lahan pertanian di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Paser tersebut, memiliki area paling luas dibandingkan tiga kecamatan lainnya yang ada di PPU.*
Editor: Hary BS