BARABAI, Kaltimku.id — Kecelakaan manusia (human error) berkendara di jalan raya kembali terjadi di HST (Hulu Sungai Tengah). Kali ini, tiga insiden kecelakaan yang hampir bersamaan terjadi di ruas jalan raya Pantai Hambawang (HST) — Amuntai (HSU), Jumat sore, 19 April 2024.
Satu dari tiga insiden “human error” itu terjadi sekitar pukul 17.30 WiTA di Desa Pemangkih, Kecamatan Labuan Amas Utara (LAS), HST. Di sini, satu anak Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhajirin Pemangkih Seberang tewas akibat sepeda motornya tabrakan dengan dump truk.
“Korbannya meninggal dunia di lokasi kejadian. Dia itu anak pondok atau santri, pak, dan kejadiannya di dekat jembatan ke Pemangkih Seberang,” ucap saksi mata kepada awak media ini.
Siapa korban tewas itu? Anak pondok atau santri Ponpes Al Muhajirin yang meregang nyawa di lokasi kejadian tersebut dilansir Banjarmasinpost.co.id. bernama Muhammad Hairin. Korban sendiri disebut berasal dari Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.
Lantas insiden kedua di Desa Sungai Buluh, Kecamatan LAU, dalam waktu hampir beriringan dengan insiden di Pemangkih. Di sini sebuah mobil Pick-up dari Pantai arah Amuntai terbalik dan disebut-sebut ada tiga korban yang luka-luka.
Insiden human error lainnya di Desa Binjai Pirua, Kecamatan LAU, HST. Kejadian di daerah ini, sebuah mobil Avanza dari Amuntai menuju arah Pantai menabrak rumah warga, hingga rusak parah dan membuat warga sekitar geger.
Informasi media ini menyebut, tidak ada korban jiwa di Binjai Pirua ini. Sopir mobil pun selamat dan ia diduga mengantuk lantaran habis mengikuti lomba kicau burung di Kota Amuntai, HSU.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres HST AKBP Jimmy Kurniawan melalu Kasi Humas Iptu Priadi membenarkan, terjadinya tiga kasus kecelakaan lantas dalam waktu hampir bersamaan di ruas jalan raya Pantai Hambawang — Amuntai.
“Benar, ada tiga kejadian laka lantas pada tiga TKP berbeda. TKP-nya di Pemangkih, Sungai Buluh dan Binjai Pirua. Sedang korban yang meninggal dunia di TKP Pemangkih,” ucap Iptu Priadi seraya menyebut kalau di TKP Sungai Buluh dan Binjai Pirua kecelakaan tunggal saja.
Bagaimana kronologis kejadian di Pemangkih? Priadi menyebut, sekitar pukul 17.30 WITA, mobil Dum Truck merk Mitsubishi warna hitam DA 8723 EI yang dikemudikan RM datang dari Pantai Hambawang menuju arah Amuntai.
Sesampainya di TKP jalan raya Desa Pemangkih, RT 001, RW 001, Kecamatan LAU, Kabupaten HST, Kalsel, datang dari arah berlawanan sepeda motor merk Honda Scoopy warna putih hitam dengan DA 6865 EAN.
“Sepeda motor itu dikemudikan oleh SA dan membonceng satu orang atas nama MH. Lalu motor melambung ke kanan jalan, dan menabrak belakang Dump Truk Mitsubishi yang sedang jalan menuju arah Amuntai,” urainya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Priadi, sopir Dump Truk tidak mengalami luka luka. Sedang pengendara Honda Scoopy, SA luka lecet di bagian kaki dan tangan, tapi malang bagi MH. Ia celaka dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Ponpes Al Muhajirin terkait korban MH. Apakah akan dikebumikan di Tembilahan, Riau, ataukah di Pemangkih? Yang pasti, insiden ini membuat duka pengasuh dan santri sekaligus mungkin cerminan untuk selalu waspada kalau berkendara di jalan raya.*** (JJD)