Kaltimku.id, BALIKPAPAN —
Berawal dari kisah dan catatan yang berserak para pejuang zaman dahulu yang gigih melawan kaum penjajah di Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan. Telah terjilid dalam sebuah buku yang berhasil dihimpun dan diterbitkan tim Penulis Buku Sejarah Perjuangan Kota Balikpapan berjudul “BALIKPAPAN 13 NOVEMBER 1945” sejak 2010 silam.
Melalui cetakan yang ke sekian kalinya guna memenuhi permintaan para pembaca. Seperti yang telah disampaikan tim penulis buku sejarah tersebut, buku sangat dibutuhkan sebagai referensi bagi para pelajar guna mengenal para pejuang yang dahulu dengan gigih melawan kaum penjajah.
Untuk Kota Balikpapan sendiri, saat menjelang dan sesudah kemerdekaan para pejuang terfokus di Sanga Sanga, sebuah kota kecil di Provinsi Kalimantan Timur di mana para pejuang bergerilya dalam upaya mengusir kaum penjajah yang hendak menguasai ladang-ladang minyak yang ada.
Cerita berlanjut sampai sekarang dimana sejarah para pejuang saat itu kurang terdokumentasikan.
Namun bersyukur tim kecil yang berupaya untuk menyelamatkan catatan sejarah perjuangan di Kota Balikpapan akhirnya sejarah yang berserakan tersebut dapat dibukukan.
Sehingga beberapa permintaan dari pihak yang berkepentingan guna memenuhi kebutuhan baik dokumentasi atau pun referensi sejarah perjuangan terus mengalir.
Pada Jumat (3/02/2023) tim Penulis Buku Sejarah Balikpapan mendapat sapaan untuk bertemu dengan tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur.
Tim mereka yakni, Aris Setyoko (Dosen Etnomusikologi), Famala Eka Sanhadi Rahayu (Dosen Sastra Inggris), Bayu Aji Nugroho (Dosen Sastra Indonesia) dan Ian Wahyuni (Dosen Sastra Indonesia). Menggali hal ihwal cerita tentang sejarah para pejuang yang telah dirangkum dalam buku oleh Tim Penulis Buku Sejarah Kota Balikpapan.
Dengan gamblang, cerita dipaparkan tim penulis yang menyusun Buku Sejarah Perjuangan Kota Balikpapan setebal 400 halaman di Café Sappo di bilangan Kebun Sayur Balikpapan Barat Kalimantan Timur.
Sementara, dari tim dosen yang diwakili Ian Wahyuni mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menggali dan mendapatkan penjelasan terkait sejarah perjuangan Kota Balikpapan maupun berupa cerita-cerita rakyat.
“Kami tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman intinya membawa misi mendokumentasikan cerita rakyat Kalimantan Timur. Sebelumnya kami juga mendongeng di sebuah sekolah dasar (SD) di Manggar,” ungkap Ian Wahyuni.
Lanjut Ian Wahyuni, dengan mendapat penjelasan dari tim penulis buku Sejarah Perjuangan Kota Balikpapan diharapkan dapat menambah materi dalam mendokumentasikan cerita rakyat Kalimantan Timur.
Apalagi, generasi sekarang yang kondang sebagai generasi millenial tak begitu peduli dengan yang namanya sejarah. Sehingga, apa yang dilakukan tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Fakultas Ilmu Budaya Unmul akan sangat berguna di masa mendatang.*
Jurnalis: Yun Darojatun