Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Tahun ini menjadi tahun yang kedua Ujian Nasional (UN) ditiadakan, baik untuk Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah menengah Pertama (SMP).
“Tentu, dengan ditiadakannya UN di tengah pandemi covid-19 saat ini, pastinya sudah melalui kajian dan pembahasan yang dilakukan pemerintah pusat khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Pantun Gultom, salah satu anggota DPRD Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Menurut dirinya, di tengah situasi seperti sekarang ini meniadakan UN menjadi keputusan yang bijak. “Ini keputusan yang sangat bijak,” tambah Pantun Gultom saat dihubungi media ini Sabtu (20/2/2021).
Pasalnya, jika UN diberlakukan di tengah pembelajaran yang saat ini hanya melalui daring/online. Pastinya, hampir 50 persen pelajar akan kesulitan dan kemungkinan terbesarnya tidak lulus.
Di samping itu, pembelajaran daring yang diberlakukan sekarang ini, harus diperhatikan serius baik bagi tenaga pendidik maupun peran orang tua.
Politikus PDI Perjuangan ini juga menilai, jika pembelajaran daring tidak jauh lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap muka.
Pantun Gultom meminta dan berharap, agar nantinya tenaga pengajar yang memberikan penilaian terhadap siswa/siswi harus sesuai dengan penilaian dari kemampuan siswa itu sendiri.
Karena, jika nilai yang diberikan tidak sesuai dengan kemampuan dari pelajar itu, maka akan berdampak pada kemampuan sang pelajar juga saat nanti berada di jenjang yang lebih tinggi.
“Disini kita lihat peran guru dalam memberikan penilaian dari tugas-tugas muridnya, jangan sampai memberikan nilai lebih kepada murid diluar kemampuan murid itu sendiri,” imbuhnya.*