Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) diminta untuk mengkaji ulang desain rencana pembangunan SMP Negeri 25 yang berlokasi di permukiman atas air, Kampung Baru Balikpapan Barat.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan SMPN 25, di antaranya masalah lokasi lahan pembangunannya yang berada di kawasan atas air, tentu saja agak rawan terendam air laut,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono kepada awak media, Kamis (17/3/2022).
Budiono menyebutkan, karena SMP 25 yang dibangun berada di kawasan atas air tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan khususnya dalam masalah ketahanan konstruksinya. Apakah desain yang dibuat sudah bisa mengantisipasi ketika terjadi kenaikan permukaan air laut.
“Berdasarkan pengalaman dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di wilayah pesisir di Kota Balikpapan yang terkena bencana banjir rob, yang menenggelamkan beberapa rumah warga akibat kenaikan tinggi permukaan air laut,” imbuhnya, dan menambahkan dalam membangun fasilitas pendidikan ini harus membuat perencanaan, agar bisa bertahan 10 hingga 20 tahun ke depan.
Politikus senior PDIP, itu juga menyampaikan pemerintah kota hendaknya harus membuat simulasi jalan untuk menuju SMPN 25, karena salah satu akses jalan adalah melalui Pasar Pandansari, dan tentunya harus melalui kajian dampak lalu lintasnya.
“Karena ketika sekolah ini mulai beraktivitas dengan adanya lalu-lalang warga sekolah, baik itu siswa arau tua akan berdampak pada kondisi lalu lintas. Termasuk juga lokasi sekolah yang berdekatan dengan lokasi kilang Pertamina, harus ada kajian di antaranya adalah masalah tingkat kebisingan ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung,” pungkas Budiono.*