Kaltimku.id, SAMARINDA – Salah seorang warga Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ditemukan sudah tidak bernyawa/tewas di balkon arena permainan biliar di kawasan Jalan Pulau Irian Kelurahan Karang Mumus Kecamatan Samarinda Kota, Senin (14/2/2022) sekitar pukul 17.45 Wita.
Penemuan itu diketahui personel Polresta Samarinda. Sekitar Pukul 18.00 Wita, Polsek Samarinda Kota, Patroli Beat 110, Inafis Polresta Samarinda dan Palang Merah Indonesia (PMI) setempat bersama relawan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan pengamanan serta mengevakuasi korban.
Humas Polda Kaltim menyebut, Tim Inafis Polresta Samarinda menggunakan alat Pelindung Diri (APD) lengkap akan melakukan identifikasi awal dan evakusi.
Anggota Polsek Samarinda Kota Aipda Supriadi menjelaskan, dari hasil keterangan pemeriksaan awal oleh tim Inafis Polresta Samarinda, korban sudah meninggal dunia sekitar 2 jam lalu dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Untuk hasil lebih lanjut mengenai kematian korban, kami masih menunggu hasil visum dari pihak Kedokteran Forensik RSUD AW Sjahranie Samarinda,” kata Aipda Supriadi.
Berdasarkan pemeriksaan, korban bernama Gery, berasal dari Kota Palembang. Lelaki berusia 35 tahun itu disebut-sebut tidak mempunyai tempat tinggal alias tuna wisma yang memang sering berada di lokasi kejadian.
Sering melihat Gery selalu ada di TKP, pihak pemilik arena biliar merasa iba, akhirnya memperbolehkan korban tinggal di salah satu kamar kosong yang ada di lantai 2 arena biliar tersebut.
Salah seorang warga bernama Saur, merupakan orang pertama yang melihat kejadian tersebut. Saksi ini mengatakan, saat itu dia hendak memberikan arahan terhadap tim kerjanya, kemudian melihat korban sudah dalam keadaan kaku dan berlumuran darah di balkon.
“Saya lihat darah di sekitaran wajah sudah mengering. Saya langsung menghubungi pimpinan, Bapak Willy (Saksi II),” ungkap Saur.
Saat itu, sambung Saur, terdapat bercak darah di lantai yang berasal dari kamar korban, kamar mandi hingga balkon. “Di sini lokasi terakhir korban meregang nyawa,” jelas Saur yang ditemani Willy, bosnya.*