Aksi Pengamen di Lampu Merah Muara Rapak

Tampak kedua pengamen sedang beraksi tidak jauh dari lampu merah depan “Rapak Plaza”. (kaltimku.id)

Kaltimku.id, BALIKPAPANTidak hanya pada bulan puasa saja pengamen jalanan mangkal dekat lampu merah sekitar kawasan Muara Rapak Balikpapan Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), tapi jauh sebelumnya “seniman jalanan” itu memang sudah beraksi.

“Sebelum bulan puasa sudah ada,” ujar salah seorang penjual makanan pembuka/takjil tidak jauh dari traffic light yang berdiri di persimpangan jalan menuju arah Gunung Pipa atau sekitar kawasan perumahan Pertamina, Minggu (2/5/21) sore.

Bacaan Lainnya

Persis di depan pusat perbelanjaan “Rapak Palza” tersebut, ada dua pengamen berjalan kesana kemari mendatangi pengendara yang mengantre menunggu antrean bergantinya lampu pengatur jalan.

Dua pengamen itu, satu membawa gitar kecil (ukulele) dan yang seorang lagi membawa alat seadanya dan seakan menjadi backing vocal temannya melantunkan lagu. Tidak segan-segan keduanya menghampiri/mendekati puluhan pengendara yang berhenti saat lampu merah.

“Tidak Tahu,” sahut Ibu penjual kue ketika ditanya warga/anak mana kedua pengamen jalanan tersebut. Si penjual takjil yang sebelumnya mengaku asli warga sekitar kawasan Muara Rapak itu tidak mengetahui asal usul kedua pemuda tersebut. Yang pasti, hampir setiap sore keduanya mengamen sekitar lampu merah tersebut.

Penjaja jajanan berbuka puasa itu mengaku sudah bertahun-tahun berjualan, khususnya pada bulan puasa. Posisinya selalu di samping warung dekat jembatan Gunung Pipa.

Beberapa tahaun lalu, Dia jualan menemani ibunya. “Tapi, Mama sudah meninggal,” kenangnya sedih. Sekitar 3 tahun belakangan ini berjualan sendiri berdampingan dengan dua temannya yang juga berjualan takjil.

“Di lampu merah situ ada juga pengamen,” katanya seraya menunjuk arah jalan dari Kebun Sayur/Karang Anyar. Di sekitar lampu merah persis depan warung tempatnya berjualan itu terlihat seorang pengamen asik bernyanyi sambil berjalan bolak balik mendekati antrean pengendara motor.

Menurut penjual lainnya, ketiga pengamen itu hampir setiap sore hari beraksi di dua jalur jalan yang lampu merah di Muara Rapak. Menjelang shalat Magribh, mereka menghilang/pulang entah kemana.*

Pos terkait