APA yang akan menjadi album hebat terakhir dirilis selama masa hidup John Coltrane, mahakarya yang sangat menarik dari tahun 1967 ini memamerkan pengalaman lanskap musikal petualang yang kuat yang terdengar lebih baik dalam format remaster digitalnya.
“Kulu Sè Mama” adalah sebuah karya seni yang luar biasa, memadukan kombinasi tajam dari permainan band yang menggetarkan, elektisisme yang memukau, musisi dengan kecepatan tinggi, keahlian yang bertegangan tinggi dan bahkan garis-garis yang menunjukkan kesolidan dari cerita rakyat Afrika dan ayunan post-bop yang membuat ini menjadi karya yang memukau dan menawan.
Dimulai dengan judul lagu lirik (yang disusun oleh Juno Lewis), lagu yang menyapu dengan kecepatan luar biasa pada trek pertama lainnya yang disusun oleh Coltrane.
Personel yang mendukung album ini diantaranya: Pharoah Sanders (saksofon tenor), McCoyTyner (piano), Jimmy Garrison (bass), Donald Rafael Garriet (klarinet), Frank Butler, Elvin John (drum), Juno Lewis (vokal, perkusi), dan John Coltrane (saksofon tenor).
“Kulu Sè Mama” direkam selama 1965, ini dirilis pada Januari 1967 dan merupakan album terakhir yang dirilis selama hidup Coltrane.
Lagu-lagu di album ini disatukan dari tiga sesi rekaman yang berbeda pada tahun 1965.
John Coltrane adalah pelopor musik jazz. Jazz bukan hanya bentuk musik lain baginya, tetapi metode komunikasi. Bentuk ekspresi lain di mana musik menggambarkan jenis sensasi yang tidak dapat digambarkan oleh susunan kata. Dia memandang albumnya sebagai perjalanan meditatif, mengubah konvensi jazz, sambil menemukan teknik baru dan pendekatan orkestra.
“Kulu Sè Mama” menghadirkan pengalaman mendengarkan yang menarik karena agenda yang begitu abstrak. Ini adalah album yang mencerminkan gaya bebop tradisional dari upaya sebelumnya, tetapi juga terlihat Coltrane memikirkan pendekatan yang lebih eksprimental dari upaya terakhirnya.*
(Keterangan photo) Album vinyl: “Kulu Sè Mama” John Coltrane.
Oleh: Ahmad Jailani, Ketua Balikpapan Jazz Lovers (BJL)