Kaltimku.id, PPU – Melalui operasi pasar, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya menekan lonjakan harga sembako. Kegiatan operasi pasar akan dilaksanakan bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanah Grogot.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (DisKUKM Perindag) Kabupaten PPU, Bustam mengatakan operasi pasar murah akan digelar selama lima hari di empat wilayah kecamatan.
“Untuk operasi pasar murah, akan kita laksanakan mulai minggu depan, yakni Senin 13 Desember sampai dengan Jumat 17 Desember,” kata Bustam, Jumat (10/12/2021).
Kegiatan operasi pasar, untuk menekan lonjakan harga sembako, khususnya minyak goreng. Pasalnya, minyak goreng menjadi komoditi yang mengalami kenaikan signifikan, meski kondisi itu terjadi secara nasional.
Selain minyak goreng, harga cabai rawit juga meningkat tajam. Jika dalam kondisi normal, harga sekilo cabai di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu, saat ini sudah menembus Rp 90 ribu.
“Bulog nanti menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, daging dan lain lain,” jelasnya.
Harga jual sembako saat operasi pasar, dipastikan lebih rendah dari harga yang ada di pasaran. Ia menyebutkan, untuk minyak goreng akan dijual dengan harga Rp 16 ribu per liter. Daging beku Rp 80 ribu per kilo, gula pasir Rp 12.500 per kilo dan beras premium Rp 56 ribu per lima kilo. Meski demikian, masyarakat yang membeli di pasar murah dibatasi maksimal dua liter atau dua kilogram saja.
Untuk hari pertama kegiatan operasi pasar, dilaksanakan di wilayah Penajam, dengan titik lokasi di kantor kecamatan. Di hari kedua, dijadwalkan di kantor Kecamatan Babulu. Sedangkan para hari rabu 15 Desember digelar di kantor Kecamatan Waru. Selanjutnya, di kantor Sepaku dan terakhir di kawasan Islamic Center Nipah-Nipah Penajam. Seluruh kegiatan, dibuka mulai pukul 9 pagi.*
Editor: Hary T BS
