Kaltimku.id, KANDANGAN — Tak ada korban jiwa akibat terjangan banjir besar di wilayah HSS. Tapi, kemacetan ruas jalan raya Trans Kalimantan mulai dari Pengambau Hilir Luar (HST), Bamban Utara, Bamban, Bamban Selatan sampai Teluk Dalam Angkinang — HSS, tak terelakkan.
Kemacetan itu karena antrean panjang kendaraan menuju arah Banjarmasin terjadi hampir 8 jam. Terhitung sejak banjir pagi Sabtu, 25 Februari 2023, sampai sore menjelang Maghrib.
“Antreannya hanya di jalur kiri jalan saja menuju arah Banjarmasin. Sedang jalur sebelahnya dari Banjarmasin arah Barabai cukup lancar,” ucap Ridwan, salah satu sopir truk kepada awak media ini.
Antrean panjang kendaraan yang mencapai sekitar 5 km itu membuat akses ke Banjarmasin terhambat. Ini disebabkan luapan banjir menggenangi beberapa bagian ruas badan jalan Trans Kalimantan itu.
Contohnya seperti di depan langgar Baitul Akhyar Bagambir, Bamban Utara. Di sini, luapan air bah terpantau menyeberang jalan dan sempat merendam lantai tempat ibadah warga.
Lantas di Desa Bamban, banjir merendam badan jalan puluhan meter di sebelah jembatan dekat masjid Jamiyatul Khairaat. Begitu pula di Teluk Dalam, Angkinang, sehingga membuat antrean panjang kendaraan berkelok kelok seperti ular.
Apakah ada banjir di Bumi Rakat Mufakat HSS ini merenggut korban jiwa? Berapa banyak sebenarnya rumah warga yang terdampak banjir bersama penghuninya, Pak Kusairi?
“Sampai saat ini belum ada korban jiwa, dan kondisi air sudah mulai surut,” jawab Kepala BPBD HSS, Kusairi saat dikonfirmasi awak media ini, Sabtu sore.
Terkait data data lainnya, Kusairi belum menerima laporan. “Data lengkapnya kami masih menunggu pihak desa dan kecamatan. BPBD hari ini hanya melakukan evakuasi dan penyelamatan warga,” jelasnya tanpa menyebut warga daerah mana saja yang dievakuasi.
Di bagian lain, Dandim 1003/HSS, Letkol Inf. Nurliwedie Nurdin Kanan dan Kapolres AKBP Sugeng Priyanto turun ke lapangan. Keduanya — seperti dikutip dari rilis Pendim 1003 — memimpin patroli gabungan bersama ke wilayah terdampak banjir seperti ke Kecamatan Kandangan, Angkinang dan Telaga Langsat.
“Dandim 1003/HSS Letkol Wedie bersama Kapolres Sugeng Priyanto pimpin anggota berikan bantuan ke pemerintah daerah, untuk mencegah terjadinya korban yang lebih besar,” tulis siaran pers itu.
Patroli gabungan bersama ini sebagai upaya percepatan penanganan. Cepat mengambil keputusan pemberian bantuan guna menghindari korban lebih luas seperti korban jiwa, materil dan harta benda.
Menurut Dandim 1003/HSS, saat ini ada beberapa tempat seperti di Telaga Langsat telah didirikan dapur umum. Ini untuk memberikan sembako dan nasi bungkus ke masyarakat yang terparah korban banjir seperti di Desa Lok Binuang.
“Hal ini sebagai bentuk upaya nyata kita dalam memberikan bantuan. Mengatasi segala permasalahan, di antaranya bencana banjir, sesuai tugas pokok sebagai aparat territorial,” ucapnya.*
Penulis: JJD