Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Setiap lampu merah (Traffic Light) menyala, seorang bocah perempuan akan hadir di sela-sela kendaraan dengan menjajakan dagangannya berupa kerupuk.
Pemandangan itu sudah biasa bagi warga yang sedang berada di traffic light persimpangan Dome, Ring Road, Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Bocah perempuan yang diperkirakan baru berusia 5 atau 6 tahun itu tampak cekatan dan tak sungkan menawarkan dagangan kerupuknya, baik bagi pengemudi kendaraan roda empat atau roda dua, sambil sekali-kali menyeka peluh di wajah mungil dan polosnya.
Harga satu bungkus kerupuk yang berisikan tiga buah itu dijajakannya cuma 3 ribu rupiah. Namun tidak setiap kali lampu merah menyala ada pembeli kerupuknya. Saat traffic light kembali hijau, bocah tersebut lantas menepi di sisi jalan.
Apakah bocah tersebut menjajakan kerupuk di kawasan lampu merah, karena perintah seseorang atau atas keinginan sendiri, karena desakan ekonomi yang makin sulit di tengah paparan virus Corona yang sudah lebih dari satu tahun ini.
Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui instansi terkait mungkin berkenan untuk memberikan pengarahan kepada orang tua atau siapa pun juga yang memanfaatkan keluguan bocah tersebut. Sebab, apa yang dilakukan oleh sang bocah sangat riskan dengan marabahaya di sekitarnya.*