Kaltimku.id, PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap terjadinya banjir rob susulan. Saat ini sejumlah rumah warga di RT 6 dan 8 Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam tergenang banjir rob akibat jebolnya tanggul sepanjang 200 meter yang disebabkan gerusan air laut pada Minggu (5/11/2021).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten PPU, Marjani mengatakan banjir yang menggenangi permukiman penduduk terjadi sekira jam 8 malam. Jebolnya tanggul di bantaran Sungai Nenang yang berada di RT 8 menyebabkan air laut meluap hingga ke rumah-rumah warga setinggi 30 sentimeter.
Atas kejadian itu, pihak BPBD melakukan monitoring ke lapangan untuk melihat kondisi sekaligus melakukan pendataan kepada warga terdampak. Sekira 70 rumah warga terdampak banjir rob.
Meski tidak berlangsung lama seiring pengaruh pasang surut air laut, namun diperkirakan luapan air laut tersebut bakal kembali melanda permukiman warga. Diprediksi, banjir rob masih terjadi selama 4-5 hari kedepan.
“Kami minta warga disana untuk waspada, mungkin empat sampai lima hari kedepan banjir rob masih akan terjadi,” terang Marjani, Senin (6/12/2021).
Dengan kejadian jebolnya tanggul hingga menyebabkan banjir di permukiman warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), selaku dinas teknis. Sehinga kerusakan tanggul bisa segera diperbaiki. Pasalnya, selama belum ada tanggul, kondisi pasang air laut bakal terus berpotensi meluap hingga menggenangi rumah warga.
“Sudah kita koordinasikan ke dinas PU maupun Plt Sekda, agar bisa membuatkan tanggul sementara dan dampaknya ke masyarakat tidak semakin meluas,” pungkasnya.
Selain di Kelurahan Nenang, banjir rob juga terjadi di Kelurahan Saloloang, Kelurahan Tanjung Tengah dan hingga wilayah pantai Tanjung Jumlai. Pihak BPBD PPU terus melakukan pemantauan dan evakuasi warga terdampak.*
Editor: Hary T BS