Dampak Aktivitas Tambang Batu Bara, Warga Di Desa Mentawir Langka Air Bersih

Anggota DPR RI sidak lokasi tambang batu bara di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku
Anggota DPR RI sidak lokasi tambang batu bara di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku

Kaltimku.id, PPU – Aktivitas tambang batu baru di wilayah Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) semakin memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat, khususnya warga Desa Mentawir. Bahkan, adanya kegiatan pertambangan warga Desa Mentawir kesulitan mendapatkan sumber air bersih, dan mirisnya, kondisi itu terjadi sejak tahun 2014 silam.

Sulitnya warga Mentawir mendapatkan sumber air bersih, lantaran adanya penutupan aliran anak sungai. Penyebabnya, adalah aktivitas tambang batu bara yang dilakukan oleh  PT Mandiri Sumber Energi (MSE) sejak April 2021, yang sebelumnya digarap oleh PT Pasir Prima Coal Indonesia (PPCI) di periode 2014-2017.

Bacaan Lainnya

“Tak hanya mencemari, eks pertambangan batu bara tersebut juga menutup anak sungai yang mengarah ke pemukiman warga,” kata Kepala Adat Desa Mentawir Sahnan  saat mendampingi kunjungan kerja (Kunker) Anggota DPR RI, di kawasan tambang, Selasa (14/12/2021).

Dengan kedatangan Anggota DPR RI, ia berharap mendapatkan bantuan terkait permasalahan air bersih. Di samping itu, adanya aktivitas tambang batu bara juga merusak ekosistem yang ada di wilayah Mentawir. Terlebih, tidak ada upaya reklamasi lahan tambang pasca berhenti beroperasi.

“Harapan kami pihak PT PPCI bisa bertanggung jawablah,” tegasnya didepan Anggota Komisi 4 DPR RI.

Sementara itu, Anggota Komisi 4 DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan, dari hasil tinjauan yang pihaknya lakukan akan menjadi bahan diskusi pihaknya bersama. Dimana apa yg menjadi tuntutan dari warga akan mereka upayakan.

Pengunaan lahan yang over dengan luasan mencapai 3.700 Hektare juga akan menjadi atensi pihaknya untuk ditinjau kembali. Pasalnya, dengan luas tersebut tentu akan bersinggungan dengan wilayah pemukiman sekitarnya.

“Dari hasil kunjungan langsung di lapangan ini, Kami akan segera tindak lanjuti, dimana banyak aspek yg perlu menjadi atensi kami salah satunya penggunaan lahan yang terbilang sangat luas, dan saya yakin persoalan seperti ini tak hanya terjadi di wilayah Kaltim saja,” tandasnya.*

Editor: Hary T BS

Pos terkait