Kaltimku.id, PPU – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong masyarakat melakukan gerakan diversifikasi pangan melalui variasi dalam mengonsumsi jenis makanan, sehingga tidak terfokus dalam satu jenis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Kabupaten PPU, Surito Widarie mengatakan gerakan diversifikasi pangan oleh masyarakat bisa dilakukan dengan mengonsumsi produk pangan dari jenis umbi-umbian, kacang-kacangan ataupun jagung.
“Kita memberikan edukasi bagi masyarakat terkait dengan produk pangan lainnya seperti umbi-umbian dan jagung,” kata Surito, Jumat (14/1/2022).
Program diversifikasi pangan, jelas Surito berhasil menekan jumlah konsumsi beras masyarakat PPU. Dari rata-rata 113 menjadi 89,9 kilogram per kapita per tahun. Penurunan angka konsumsi beras tersebut hasil sosialisasi yang secara gencar dilakukan oleh Distan.
Diversifikasi pangan merupakan program dari pemerintah pusat yang diaplikasikan ke pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Upaya menjaga ketahanan pangan dengan mengonsumsi produk makanan pokok selain beras.
“Umbi-umbian dan jagung itu juga produk pangan yang kandungan karbohidratnya cukup tinggi. Menjadi alternatif pilihan lain sebagai pengganti beras. Sehingga sangat baik dikonsumsi masyarakat,” terangnya.
Menurut Surito, selain mengurangi tingkat konsumsi beras program diversifikasi pangan sebagai upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan secara nasional. Pasalnya, selama ini beras menjadi produk utama yang dikonsumsi oleh masyarakat.
“Saya contohkan, nasi tiwul ataupun nasi jagung produk pangan khas orang Jawa selain menjadi alternatif dan kandungan karbohidratnya cukup tinggi, itu harus harus dipertahankan dan jangan menganggap pangan yang tidak bermartabat,” pungkasnya.*
Editor: Hary BS