DPRD Kaltim Dorong Kolaborasi Lintas Sektor Hadapi Ancaman Penyempitan Anggaran Stunting

Samarinda, Kaltimku.id – DPRD Kalimantan Timur mendorong pemerintah daerah untuk memperluas pola kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi penyempitan ruang fiskal akibat penyesuaian Transfer ke Daerah (TKD). Pendekatan ini dinilai penting agar upaya percepatan penurunan stunting tetap berjalan meski dukungan anggaran dari pusat berkurang.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa penanganan stunting tidak dapat bergantung sepenuhnya pada birokrasi dan anggaran pemerintah. Ia menilai perlu ada pola kerja yang lebih luwes dengan melibatkan sektor swasta, organisasi masyarakat, dan pihak-pihak yang memiliki kapasitas pendanaan.

Bacaan Lainnya

“Di birokrasi saja tidak cukup. Kita butuh pola yang lebih luwes dan lebih terbuka,” tegas Darlis.

Ia mencontohkan keberhasilan Kota Samarinda yang mampu menekan angka stunting melalui keterlibatan berbagai pihak di luar pemerintah. Menurutnya, model tersebut membuktikan bahwa penanganan stunting akan lebih efektif jika dijalankan sebagai gerakan bersama, bukan semata program sektoral.

Meski demikian, Darlis mengingatkan bahwa tidak semua daerah memiliki kondisi dan kapasitas yang sama. Ia menyoroti empat daerah dengan prevalensi stunting masih tinggi, yakni Penajam Paser Utara sebesar 32 persen, Kutai Barat 27,6 persen, Kutai Timur 26,9 persen, dan Balikpapan 24,7 persen. Daerah-daerah tersebut dinilai membutuhkan dukungan yang lebih agresif agar tidak semakin tertinggal jika terjadi pengurangan TKD.

Menurut Darlis, tanpa strategi adaptif yang segera dirancang, kesenjangan antardaerah dalam penanganan stunting berpotensi semakin melebar. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah daerah untuk bersikap lebih proaktif menjalin kemitraan lintas sektor sebelum kebijakan penyesuaian TKD benar-benar diterapkan.

“Yang kita butuhkan sekarang itu kesiapan, bukan sekadar menunggu kebijakan turun,” katanya.

Ia menegaskan bahwa komitmen Kalimantan Timur dalam menekan angka stunting tidak akan goyah meskipun dihadapkan pada tantangan fiskal. Kunci keberhasilan, menurutnya, terletak pada koordinasi antarsektor dan konsistensi pelaksanaan program.

“Kalau semua bergerak bersama, insyaallah target penurunan stunting tetap bisa kita kejar,” tutupnya.*

Pos terkait