Kaltimku.id, PPU – Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) meminta pihak sekolah memperketat pengawasan terkait penerapan protokol kesehatan terhadap siswa. Hal itu menyusul ditemukannya dua orang siswa terkonfirmasi positif Covid-19, saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 PPU, dr Jansje Grace Makisurat mengatakan adanya temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah menandakan bahwa resiko penyebarannya masih terjadi. Kendati secara umum, tingkat penyebaran di wilayah PPU relatif rendah.
“Bulan Januari kemarin kita temukan kasus Covid-19 di SMPN 5. Pihak sekolah langsung ngeblok ruangan dan siswanya di tes semua. Beruntung tidak ada yang terpapar,” kata Grace yang juga menjabat Kadinkes PPU ini.
Temuan kasus Covid di sekolah berawal dari pihak Puskemas melakukan sampling atau tes swab antigen secara acak. Uji sampling dilakukan pada sekolah dengan jumlah siswa di atas 300 orang. Langkah itu dilakukan guna mendeteksi sekaligus mencegah penyebaran Covid-19 di lingkup sekolah.
Meski ditemukan kasus positif Covid-19 di sekolah, Grace menyatakan saat ini situasi PTM masih tergolong aman. Namun, ia meminta kepada pihak sekolah agar melakukan pengawasan secara ketat penerapan prokes siswa.
“Kita minta sekolah tingkatkan pengawasan, karena resiko itu selalu ada. Masalahnya, kalau kita perhatikan ada kelonggaran prokes di kalangan siswa,” bebernya.
Apabila terjadi lonjakan kasus, terang Grace pihaknya akan merekomendasikan penghentian sementara proses belajar mengajar di sekolah. Tetapi, kebijakan itu tidak berlaku seluruhnya, namun dilihat dari sisi wilayah.
“Nanti akan dilihat per kecamatan. Kalau kasusnya tinggi, PTM akan kita rekomendasikan untuk dihentikan sementara khusus sekolah di kecamatan itu,” pungkasnya.*
Editor: Hary BS