Kaltimku.id, MAKKAH — Kabar duka datang dari jamaah Kloter 14 BDJ. Salah seorang jamaah asal HST dipanggil Allah di RS. Mina Al Wadi, pada Rabu dinihari (28/6/2023) sekira pukul 02.30 WAS atau pukul 07.30 WITA.
“Benar, ada kabar duka dari jamaah kita. Satu jamaah yang lanjut usia (lansia) itu berpulang ke Rahmatullah,” ujar Ketua Kloter 14 BDJ, H Husni Rahman, saat menjawab update kondisi jamaahnya, Kamis sore WAS atau Kamis malam (29/6/2023) WITA.
Jamaah lansia yang wafat di RS Mina itu wanita. Namanya Siti Fatimah binti Fadlam, umur 71 tahun, warga Jalan Rutas, Desa Kayu Bawang, Kecamatan Barabai, HST.
“Siti Fatimah binti Fadlam berpulang ke Rahmatullah tepat pada hari Rabu, pukul 02.30 WAS di Rumah Sakit Mina dan sudah dimakamkan,” terang Husni Rahman dan diiyakan PHD (Petugas Haji Daerah) HST, KH Murjani kepada medsos ini.
Husni Rahman pun menceritakan perjalanan kloternya mulai dari Arafah, Muzdalifah sampai Mina (Armuzna). Kloter 14 BDJ (kode embarkasi haji Banjarmasin) itu berada di Mina sejak Rabu subuh pukul 06.30 WAS, 10 Dzulhijjah 1444 H atau Rabu siang WITA, 28 Juni 2023.
Begini ceritanya. Selesai ibadah Wukuf di Arafah, jamaah kloter 14 BDJ berangkat jam 21.30 menuju Muzdalifah. Tiba sekira jam 22.30 untuk “mabit” atau singgah sebentar mengambil batu kerikil gasan “mahumbang” atau melontar jumrah di jamarat.
Selepas tengah malam sekira jam 02.00, jamaah asal HST — Kotabaru itu mulai didorong ke Mina. “BDJ 14 kena giliran ke-4 pada prosesi pengangkutan, dan seluruh jamaah kita tiba di Mina sekira jam 06.30 WAS,” ceritanya.
Ketua Kloter 14 BDJ asal HST yang sangat komunikatif itu melukiskan, jalanan di Mina sendiri sudah padat jamaah dari berbagai penjuru dunia. Jamaah BDJ-14 dijadwalkan memulai pelontaran jam 17.00, tapi jam 15.00 sudah berangkat jalan kaki menuju jamarat, “mahumbang” jumrah dan tahalul awal.
Bagi jamaah lansia dan yang uzur, urai Husni, dibadalkan atau diwakilkan lontar jumrahnya, dan 328 full telah tahalul awal atau sudah lontar jumrah Aqabah, satu dari tiga jumrah yang wajib “ditawak” atau dihumbang jamaah pada hari 10 Dzulhijjah.
Husni menyebut di Hari Tasyrik pertama (Rabu, 10 Dzulhijjah) ini seluruh jamaahnya selesai melontar jumrah pada jam 14.00 WAS. “Alhamdulillah, berjalan lancar. Andai melontar di sore hari, pelontaran jamarat full dipenuhi lautan manusia dari berbagai penjuru dunia,” Husni dan Guru Murjani seperti bersyukur.
Jamaah kloter 14 BDJ sendiri, kloter 16 BDJ dan lainnya, masih di pemondokan Mina — sekira 3 km dari pelontaran melalui terowongan Muaisin. Mereka bermukim sampai 1 Juli 2023 untuk melontar jumrah lainnya — Ula dan Wushta — sebagai bagian dari rangkaian ibadah sebelum tawaf haji, sai dan tahalul di Makkah. Semoga!***
Jurnalis: JJD