Gaji Belum Dibayar, Pekerja Proyek DAS Ampal Depan Global Sport Mogok Kerja

Kaltimku.id, BALIKPAPAN — Sejumlah pekerja proyek pengerjaan pengendali banjir DAS Ampal Jln MT Haryono depan Global Sport, kembali melakukan aksi mogok, Rabu (29/3/2023).

Sebanyak 23 pekerja asal Jawa Tengah ini melakukan aksi mogok kerja, lantaran pembayaran gaji mereka tak kunjung diberikan.

Bacaan Lainnya

“Kita semua gak tau kenapa gak digaji. Kita sudah tanyakan, macam-macam saja alasannya,” ucap seorang pekerja kepada awak media.

Ia mengisahkan, upah kerja biasanya dibayarkan per 2 minggu sekali, tapi sampai hari ini upah kerja yang ditunggu-tunggu belum juga dibayarkan. Oleh karena itu semua pekerja melakukan aksi mogok kerja.

Plt Kadis PU Kota Balikpapan Rafiuddin

“Kita dibayar per hari 130 ribu, tapi ini sudah seminggu kami mogok tidak juga dibayarkan,” akunya.

Di lokasi yang sama, Project Manager PT Fahreza Duta Perkasa Arif Wibisono mengatakan pihaknya membayarkan gaji pekerja setiap 2 minggu sekali dan bukan per bulan.

“Kita terakhir ada melakukan pembayaran kepada Mandor para pekerja, karena kami langsung berhubungan dengan Mandor bukan kepada pekerjanya,” ucap Arif.

Arif menambahkan, pihaknya akan memanggil mandor pekerja tersebut agar segera menyelesaikan pembayaran gaji pekerja yang belum terbayarkan.

“Pembayaran terakhir kita sudah lakukan pembayaran ke Mandor mereka. Makanya kita akan panggil segera untuk menyelesaikan,” terangnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Rafiuddin mengatakan akan memfasilitasi para pekerja, agar permasalahan gajinya bisa terbayarkan segera mungkin.

“Ya…, kami Dinas PU akan memfasilitasi pekerja agar segera menerima gaji mereka,” tutup Rafiuddin.

Proyek peninggian badan jalan depan Global Sport tersebut dijadwalkan selesai pada 11 Februari 2023 lalu, namun hingga saat ini belum juga tuntas pengerjaannya.

Pihak PT Fahreza Duta Perkasa berkilah jika keterlambatan pengerjaan, lantaran cuaca Kota Balikpapan yang tak menentu di mana hujan lebih sering turun, sehingga menjadi penghambat pengerjaan proyek pengendalian banjir tersebut.*

Jurnalis: Riel S

Pos terkait