Kaltimku.id, KANDANGAN — Insan pers di Kalimantan Timur (Kaltim) membuat gebrakan di akhir tahun 2021. Siap menggelar pertemuan akbar wartawan empat generasi bertajuk ‘Wartawan Legend Bedapatan’ di Swiss Belhotel, Kota Samarinda, Kaltim, 17 Desember 2021.
“Wartawan Legend Bedapatan (WLB) itu istilah saja. Sejatinya, kita akan coba pertemukan wartawan empat generasi yang masih ada dan pernah mengabdikan profesinya di Kaltim,” ucap sang penggagas WLB, Charles Siahaan.
Charles atau Ucok Siahaan menyebut, wartawan-wartawan empat generasi dimaksud ialah wartawan dari mulai era 70-an sampai era milenial. Artinya, wartawan tulis yang dulu mesin cetaknya pakai hand set, lalu pindah ke offset, sampai sekarang era digital.
“Wartawan generasi 70-an masih ada seperti Pak Alwy AS (SKM. Mimbar Masyarakat). Terus generasi penerusnya Dahlan Iskan (Jawa Pos Group), Zainal Muttaqin, Aan Reamur Gustam, Rizal Effendi, Tatang Dino Herro, Ibrahimsyah Rahman, Syafruddin Pernyata, Ibrahim Konong, Miskudin Taufik, Sudarsono Gunawan, Zamroni, H Maman Saputra, termasuk sampean,” tulis Ucok seraya menulis namaku Sa’adillah Hasbullah atau Julak Dillah yang sekarang ada di Kandangan, Kalsel.
Generasi berikutnya, menurut Ucok, adalah generasi ia sendiri dkk. Seperti Datu Iskandar, Basori Achmad, Haris Syamtah, Sofyan Masykur, Munir Asnawi, Maturidi, Andik Riyanto, Wardi, Hamdani, Herry Trunajaya, Hamsiah Hamlan, Rujiah, Ludia Sampe, dan lainnya. Sedang generasi milenial antara lain Endro S Effendi (Ketua PWI Kaltim), Wiwied Marhaendra, Munanto, Suriansyah, Suriyatman dkk di media online.
“Semua wartawan dari empat generasi itu kita undang. Sebagian mereka juga masih rajin menulis di berbagai media online yang lagi ngetrend sekarang,” kata Ucok seusai meeting persiapan gelaran WLB, Sabtu, 11 Desember 2021.
Ucok bersama Sekretaris Panpel WLB, Hamdani, dan Bendahara, Rusdiansyah Bandjar itu menyatakan, agenda WLB di penghujung 2021 ini bukan reunian atau melepas kangen kangenan semata, tapi ada 2 agenda lain yang mengawalinya selama sehari penuh.
Sesi pertamanya, Talk Show Gerakan Antihoaks Jurnalis Kaltim. Disusul kedua, Konvensi Media Siber Lokal yang tergabung dalam SMSI (Serikat Media Siber Indonesia), AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia), dan JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) di Kaltim, dan malam puncak pertemuan WLB.
Menurut Rusdi Bandjar, malam puncak WLB nanti akan diisi acara haulan untuk mengirim doa kepada para wartawan yang telah tiada. Lantas hiburan dan penyerahan hadiah kesenian, dan penghargaan kepada Kapolda Kaltim.
“Penyerahan penghargaan ke Kapolda akan diserahkan oleh PWI Kaltim, karena beliau turut mengamankan UU Pers No 49 tahun 1990 atau memberikan perlindungan kepada para jurnalis, kalau misalkan ada kasus aduan delik Pers,” ucap Rusdi Banjar, owner EO (event organizer) PT ADW yang menyanggupi menggelar hajatan akbar ini.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)