Kaltimku.id, SANGATTA – Ratusan bahkan ribuan calon jemaah haji (calhaj) asal Kalimantan Timur (Kaltim), terpaksa batal alias gagal menunaikan ibadah haji pada 1442 Hijriah/2021 ini, termasuk calhaj asal Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang rencananya akan memberangkatkan sekitar 175 calhaj.
Sesuai keputusan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jamaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M, Pemerintah Kabupaten Kutim mengikuti instruksi pusat dari Kemenag RI.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kutai Timur (Kutim) Nasrun mengatakan, jika pihaknya mengikuti instruksi pusat dari Kemenag RI melalui keputusan pembatalan keberangkatan jemaah Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Agama RI Nomor 660 Tahun 2021 yang ditetapkan pada 3 Juni 2021.
Dalam surat keputusan tersebut, ada sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji.
“Terancamnya kesehatan, keselamatan, dan keamanan jemaah haji akibat pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia dan Arab Saudi,” kata Kakan Kemenag Kutim Nasrun.
Langkah responsif yang diambil oleh Kemenag Kutim, yakni langsung segera menginformasikan keputusan pembatalan haji tahun ini. “Karena sudah jelas, sampai detik ini juga raja Arab Saudi belum mengumumkan pembagian kuota,” terangnya.
Selain itu dari segi waktu, penyelenggara haji juga pasti banyak mengalami kendala, seperti tidak bisa mengejar pelaksaan teknis mulai dari pemondokan, kesehatan, penerbangan untuk calon jemaah.
“Ada 175 calon jemaah haji di Kutim terpaksa gagal melakukan keberangkatan di tahun 2021 ini. Kemenag Kutim pun memberikan opsi bagi calon jemaah yang tertunda untuk berangkat haji, bisa mengambil kembali dana atau bersedia menunggu hingga musim haji berikutnya,” jelas Nasrun.*