Samarinda, Kaltimku.id — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), perhatian pemerintah daerah terhadap harga bahan pokok kembali menjadi sorotan. Lonjakan permintaan menjelang akhir tahun dinilai berpotensi memicu kenaikan harga yang signifikan jika tidak diantisipasi sejak dini.
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Damayanti, menyampaikan bahwa keresahan masyarakat soal kenaikan harga pangan hampir selalu muncul pada momen Nataru. Hal ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk melakukan intervensi lebih awal agar stabilitas pasar tetap terjaga.
“Setiap Natal dan Tahun Baru, kekhawatiran kenaikan harga pasti ada. Pemerintah perlu hadir melalui pasar murah agar masyarakat tidak terbebani,” ucap Damayanti.
Menurutnya, penyelenggaraan pasar murah bukan sekadar kegiatan simbolis. Intervensi semacam ini dapat menekan potensi lonjakan harga sekaligus memastikan ketersediaan barang tetap memadai. Selain itu, pengawasan distribusi menjadi kunci agar praktik penimbunan yang merugikan konsumen dapat dicegah.
“Kalau ada penimbunan, barang bisa sulit didapat. Ini yang harus benar-benar diawasi,” tegasnya.
Damayanti menekankan bahwa langkah pengendalian yang tepat akan berdampak langsung pada kenyamanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok selama perayaan keagamaan. Dengan upaya yang terencana, warga bisa merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa khawatir harga melonjak atau barang menjadi langka.
“Jangan sampai masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan hanya karena harga melonjak atau barang langka,” tutupnya. (Adv/DprdKaltim)
