Kaltimku.id, BARABAI — Sejumlah wilayah di Hulu Sungai Tengah (HST) dan Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terendam banjir. Tercatat ada 59 rumah 71 KK (196 jiwa) di HST dan satu buah SMP di HSS yang terendam banjir.
Banjir di dua wilayah kabupaten yang bertetangga ini sebagai akibat guyuran hujan deras di kawasan pegunungan Meratus, Senin (7/2/2022) dini hari. Air bah meluap siang hari sampai sore.
Pantauan media ini sekira pukul 21.00 WITA menyebutkan, banjir di HSS menggenangi permukiman penduduk, jalan umum dan sekolah. Salah satunya SMPN 2 Loksado, di Kecamatan Loksado yang halaman dan pelatarannya tergenang banjir.
Selain Loksado yang memang “langganan” banjir, wilayah lainnya yang juga terdampak dari luapan DAS dari Meratus adalah kawasan Padang Batung, dan sebagian wilayah Kecamatan Angkinang yang berbatasan dengan HST.
“Ada beberapa rumah penduduk yang sudah terendam banjir di Sungai Hanyar, Angkinang. Kita harap banjirnya bisa cepat surut,” lapor salah satu petugas BPK (Barisan Pemadam Kebakaran) Jaya Pati, Bamban Utara, yang berjaga-jaga di lokasi.
Bagaimana di HST? Luapan banjir di HST disebut Kepala BPBD HST, Budi Haryanto melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Fitriadi, terjadi sekitar pukul 11.00 WITA. Tapi, kondisi air lebih cepat turun mulai pukul 14.00 WITA dan kondisi cuaca juga cerah.
Walau begitu, Fitri menyebut sejumlah desa di dua kecamatan terendam. Terutama di Kecamatan Haruyan yang agak dalam. Ketinggian air bervariasi antara 10– 90 cm dan merendam pekarangan dan sejumlah rumah penduduk, jalan umum, sekolah TK/TPA, SD/MI, tempat ibadah, termasuk Mapolsek Haruyan.
“Di Desa Haruyan sendiri, ibukota Kecamatan Haruyan, ada 135 unit rumah 145 KK (480 jiwa) di RT. 01 — RT 06 yang terdampak, dan yang terendam air setinggi 10 cm dalam rumah ada 6 rumah, 8 KK (16 jiwa),” jelas Fitriadi.
Desa-desa lain di Kecamatan Haruyan yang terdampak, sebut dia, adalah Haruyan Seberang, Lok Buntar, Mangunang dan Desa Mangunang Seberang.
Di Mangunang Seberang RT 01– 02, sebutnya, ada 39 rumah 39 KK (130 jiwa) yang terendam banjir. Begitu pula di Desa Mangunang RT 01 – 02, terendam 14 rumah 24 KK (50 jiwa). Haruyan Seberang dan Lok Buntar tidak ada rumah terendam, kecuali terdampak saja.
Selain itu, desa lainnya yang tetdampak adalah Desa Aluan Besar di Kecamatan Batu Benawa. Namun, di desa ini tidak satu rumah pun yang sempat terendam.
Sementara di Kota Barabai, ibukota Kabupaten HST, juga terjadi luapan dan rendaman banjir. Cuma tidak separah seperti banjir-banjir sebelumnya. “Kami masih lakukan pendataan di Kota Barabai,” tulis Fitriadi kepada awak media ini.*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)