Kaltimku.id, PPU – Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan pencerahan di depan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (28/6/2021).
Kehadiran UAS, bagian dari Pembinaan Spiritual dalam kegiatan yang digelar di Masjid Agung Al-Ikhlas Kompleks Islamic Center, Kilometer 8 Nipah-Nipah, Kecamatan Penajam.
Juga menunaikan hajat pemerintah daerah yang tertunda beberapa waktu lalu. Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) bersama sejumlah pejabat, serta anggota DPRD hadir dalam kajian singkat yang dihelat ba’da dhuhur tersebut.
AGM mengatakan, pemerintah daerah memiliki beberapa program prioritas yang bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya, sekolah gratis, iuran BPJS, hingga pemberian seragam sekolah bagi siswa.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga ada dalam agenda rencana pemerintah daerah, dalam menunjang keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
“Ada beberapa perencanaan yang ingin di bangun yaitu Tower Menara yang bertuliskan lafaz Allah dan Muhammad. Tower ini nanti tingginya sekitar 150 Meter dan lebih tinggi dari menara monas,” papar bupati muda ini.
Terkait kedatangan UAS, AGM berharap kepada ASN untuk memanfaatkan kegiatan tersebut dalam menjalin kebersamaan sekaligus memupuk tali persaudaraan demi terciptanya hidup damai dan membangkitkan spiritual.
Diawal sesi ceramahnya, UAS memuji AGM yang memiliki semangat tinggi memajukan PPU. Ia menuturkan ada tujuh golongan manusia yang dicintai surga, salah satunya adalah pemimpin yang adil. Sehingga berharap, kepala daerah bisa berlaku adil bagi masyarakat.
Ustadz kondang itu juga mengingatkan agar ASN untuk terus menunaikan zakat. Pasalnya, zakat mampu menyucikan harta yang dimiliki.
“Zakat yang dikeluarkan dari gaji setiap satu bulan itu sudah dapat menyelamatkan banyak orang dari makanan yang haram, barang siapa yang memakan uang zakat maka sama saja dengan temannya syaitan. Ada orang yang diuji lulus baik sholat malam lulus, sholat berjamaah lulus, sholat sunnah lulus tapi ketika di uji dengan gajinya untuk menyisihkan sebagian zakat nya di situ lah letak watak aslinya bisa medit, dedengkot dan seterusnya,” terangnya.
Karakter jujur dan amanah juga harus ditanamkan pada setiap pegawai. Pahala pun akan mengalir sebanyak masyarakat di PPU. Di samping itu, nikmat dari amanah yang dijalankan para pejabat bakal dirasakan oleh seluruh penduduk. Namun, jika berkhianat maka terhapuslah amalan kebaikan berganti dengan dosa yang berlipat.
“Hikmah yang dapat kita ambil adalah jika sebagian gaji atau harta mu di sisihkan untuk zakat maka dapat menolong orang yang membutuhkan dan walau sebesar apapun berbagi dan sedekah yang banyak apabila jika mengemban suatu jabatan tidak jujur dan tidak amanah maka akan menyesatkan ke dalam lembah dosa,” tutup UAS.*(adv)