Jalan Projakal Rusak, Ketua LSM KSPL: PT PGN Harus Bertanggung Jawab

Kaltimku.id, BALIKPAPAN –di Rusaknya sisi Jalan Projakal, Kecamatan Balikpapan Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) akibat dari adanya proyek penggalian untuk Jaringan Gas (Jargas) yang dilakukan PT. Pertamina Gas Negara (PGN) dikeluhkan banyak pihak, terutama warga setempat.

Melihat kondisi ini salah satu lembaga ternama di Kaltim, yakni Lembaga Swadaya Masyarakat Kami Sahabat Peduli Lingkungan (LSM KSPL) Kalimantan Timur angkat bicara. Melalui Ketua Umumnya Aslian, kepada media ini Selasa (5/12/2023) mengatakan, apapun alasannya pihak pelaksana proyek ini [PT. PGN] harus bertanggung jawab. Karena telah merusak jalan umum yang berada di wilayah Pemerintah Kota Balikpapan. Akibatnya sangat mengganggu aktivitas warga yang akan melintas.

Bacaan Lainnya
Kondisi Jalan Projakal, Kelurahan Graha Indah yang rusak

“PT. PGN harus bertanggung jalan atas kerusakan jalan tersebut. Karena kami yakin semua itu ada anggarannya untuk perbaikan dampak dari kegiatan proyek tersebut,” ujar Aslian dengan nada tegas.

Sebenarnya lanjut Aslian yang dikenal sangat kritis ini menjelaskan. Mulai dari pihak Kecamatan, Kelurahan maupun LPM setempat sudah berulang kali mengingatkan, tapi pihak PT. PGN seolah tidak mengindahkannya. Untuk itu harus segera diperbaiki, apa mau menunggu sampai adanya korban jiwa.

“Sudah diingatkan oleh beberapa pihak untuk diperbaiki, tapi pihak PGN seakan acuh tak acuh. Apa mau menunggu sampai adanya korban jiwa?” ungkap Aslian.

Masih menurut Aslian. Sebenarnya sebagai warga Kota Balikpapan kami sangat mendukung dengan adanya Jargas. Namun demikian masalah kenyamanan masyarakat Kota Balikpapan juga harus diperhatikan. Pembangunan silakan berjalan, akan tetapi jangan sampai merugikan masyarakat dan merusak fasilitas umum. Setidaknya profesional dalam melakukan pekerjaan diutamakan.

Sementara itu saat media ini melakukan konfirmasi kepada pihak PGN, tidak ada satupun yang komentar. “Maaf Pak kami hanya pekerja, silakan konfirmasi kepada atasan  kami,” cetus salah seorang pekerja.(***)

Jurnalis: Edy

Pos terkait