Jurnalis: JJD
Kaltimku.id, BARABAI — BOCAH Muhammad Ainur Rafi (8), yang “lamas” atau tenggelam di Sungai Barabai akhirnya ditemukan Sabtu sore (24/2/2024). Korban ditemukan sudah meninggal di Desa Jaranih, RT. 01, Kecamatan Pandawan, HST, Kalimantan Selatan.
Jarak lokasi penemuan korban dari titik nol atau tempat kejadian musibah (TKM) di seputar jembatan Siring Joewita, Barabai, itu relatif jauh. Lebih kurang 6,8 km ke arah hilir sungai.
Saat ditemukan, korban Ainur Rafi yang tenggelam hari Jumat (23/2/2024) pukul 18.00 WITA itu masih memakai baju kaus lengan pendek. Korban dievakuasi dari sungai oleh salah seorang warga bernama Herman.
Mengutip kesaksian Sekretaris Desa (Sekdes) Jaranih, Nor Ariza Ariadi kepada insan pers, korban Ainur Rafi ditemukan mengapung di tengah sungai pada sekitar pukul 15.55 WITA.
“Awalnya, beberapa anak sedang bermain di pinggir sungai Jaranih. Lalu melihat kepala korban muncul ke permukaan,” ujar Nor Ariza, Sabtu (24/2/2024) sore.
Anak-anak yang melihat kepala korban mengapung, terang dia, tidak berani terjun ke sungai. Mereka malah berlarian sambil memberitahu para orang tua yang sedang duduk di warung.
“Mendengar laporan anak-anak itu, salah seorang warga kami, Herman, langsung bergegas terjun ke sungai. Dialah yang menyelamatkan korban sampai dievakuasi ke darat,” katanya.
Heboh penemuan korban yang disebut warga sudah meninggal langsung dikabarkan ke para relawan untuk penjemputan. Nor Ariza pun mengaku memberitahu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HST.
“Saya langsung hubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST untuk minta dibawakan mobil ambulans,” tambahnya.
Sesaat kemudian, jasad korban pun langsung diangkut dengan mobil ambulans menuju rumah duka di Jalan Hevea, Kelurahan Barabai Darat, Kota Barabai.
Jenazah Ainur Rafi sendiri hanya beberapa saat di rumah duka. Seusai dimandikan dan prosesi fardhu Kifayah, jenazah bocah malang itu langsung diantar ke pemakaman hari Sabtu sore itu jua.
“Pemakaman korban di kampung asal ayahnya (Sahludinnor, Red), di Desa Benua Kepayang, Kec. Labuan Amas Selatan (LAS). Aku sendiri ikut memandikan dan mengantarnya ke pemakaman,” ujar Arsyad, tetangga korban di Jalan Hevea kepada media ini.
Di bagian lain, Kepala Basarnas Banjarmasin, Al Amrad melalui Koordinator Unit Siaga SAR (USS) Tabalong, Maulana Abdillah merasa lega dan bersyukur korban M Ainur Rafi sudah ditemukan.
“Penemuan korban ini sekaligus mengakhiri operasi pencarian Tim SAR Gabungan. Silakan semuanya kembali ke kesatuan masing masing,” ujar Maulana Abdillah kepada insan pers.
Maulana Abdillah menyatakan syukur karena operasi pencarian korban orang hilang tenggelam hanya memakan waktu hampir 24 jam. Walau jarak penemuan korban sendiri sejauh 6,8 km dari titik nol di Siring Joewita, Barabai.***