Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kaltim Steril atau Kaltim Silent selama dua hari, Sabtu dan Minggu (6-7/21), tetap saja kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah disebagian besar wilayah Kaltim pada 8 Februari 2021.
Tidak tanggung-tanggung tambahan yang terjadi usai warga Kaltim menjalankan Kaltim Steril. Berdasarkan catatan Satuan Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Kaltim pada tanggal 8 Februari 2021, penambahan terkonfirmasi positif berjumlah 344 pasien.
Dari ratusan kasus positif itu, Balikpapan merupakan yang tertinggi penambahannya, yakni 99 kasus. Lantas diurutan kedua diduduki Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang mencatat 66 kasus. Kemudian disusul Kabupaten Kutai Timur (Kutim) 60 kasus.
Selain itu, Kabupaten Berau bertambah 36 kasus. Kabupaten Paser berjumlah 28 kasus, Kutai Barat (Kubar) 16 kasus, Penajam Paser Utara (PPU) 13 kasus, Kota Samarinda 12 kasus, Kota Bontang 10 kasus dan yang paling sedikit Mahakam Hulu, yaitu hanya bertambah 4 kasus.
Selain itu untuk pasien yang dinyatakan sembuh berjumlah 435 orang. Dari jumlah ini, 33 pasien sembuh di Kabupaten Berau. Lantas di Kutai Barat 13 orang. Kemudian di Kabupaten Kutai Kartanegara 22 pasien.
Lalu di Kabupaten Kutai Timur 49 orang. Kabupaten Paser 32 orang. Penajam Paser Utara 14 orang. Bontang 73 orang. Samarinda 60 orang. Pasien sembuh untuk wilayah Balikpapan terbanyak dari kabupaten/kota lainnya, yakni 139 orang. Sementara di Mahakam Hulu belum ada pasien yang sembuh.
Sedangkan untuk pasien yang meninggal dunia di seluruh wilayah Kaltim sebanyak 10 orang. Dari jumlah ini pasien meninggal yakni di Kota Bontang, Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau, masing-masing satu orang.
Selain itu Kabupaten Kukar 2 orang, dan Balikpapan terbilang paling banyak dari daerah lainnya yaitu 4 orang.
Belum berakhirnya kasus penyebaran Covid-19 di wilayah Kaltim, masyarakat diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan. Setidaknya menjaga diri sendiri dan keluarga, agar virus yang sangat membahayakan itu tidak menyebar kemana-mana.*