Kendalikan Inflasi Daerah, Wabup HST: Penting Sinergi dan Strategi Bersama Semua Pihak

BARABAI, Kaltimku.id – Wakil Bupati (Wabup) Hulu Sungai Tengah (HST), H Gusti Rosyadi Elmi menghendaki inflasi daerah perlu dikendalikan. Penting adanya sinergi dan strategi bersama dari semua pihak menghadapi tantangan itu.

Pekenanan ini disampaikannya saat membuka Rakor (Rapat Koordinasi) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) HST di Ruang Rapat Bappelitbangda HST, Rabu (10/9/2025). Rakor ini membahas Penajaman Pelaporan Enam Upaya Konkret Pengendalian Inflasi Daerah, Pendekatan dan Strategi Efektif Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.

Bacaan Lainnya

“Kita semua memahami betapa pentingnya inflasi dikendalikan. Inflasi yang tidak terkendali akan melemahkan daya beli masyarakat, meningkatkan angka kemiskinan, dan bahkan berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Wabup HST, H Gusti Rosyadi Elmi saat Rakor TPID

Sebaliknya, inflasi yang rendah dan stabil memberikan banyak manfaat. “Inflasi yang terkendali akan meningkatkan iklim usaha, memerkuat daya tarik investasi, memberikan kepastian harga baik produsen mau pun konsumen,” timpalnya di depan peserta Rakor.

Rakor TPID ini sendiri diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) HST, H Muhammad Yani, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) HST, Kepala Bulog HST, perwakilan Forkopimda, Kepala KPPN Barabai, seluruh anggota TPID dan kepala SKPD terkait.

Wabup Rosyadi Elmi menyebut, pengendalian inflasi bukan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan juga membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dunia usaha dan masyarakat.

Ia berharap, melalui Rakor TPID ini dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang mampu menjawab dinamika harga di lapangan. Terutama terkait kenaikan harga beberapa komoditas di HST.

Secara terpisah, inflasi di HST diketahui mengalami kenaikan dua kali lipat. Faktanya, inflasi tahun ke tahun pada Agustus 2025 tercatat 3,09% atau naik cukup signifikan dari bulan sebelumnya yang hanya 1,75%.

Mengutip data yang dirilis BPS HST, pada Juli 2025 Kabupaten HST mengalami penurunan (deflasi) harga barang dan jasa dibanding Juni 2025. Namun, dibanding Juli 2024, harga barang dan jasa di HST rata-rata naik 1,73%.

Faktor penyebab inflasi atau kenaikan tersebut antara lain kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 1,03% seperti tomat, ayam ras, rokok SKM, bawang merah, kopi bubuk, minyak goreng, udang, cabai rawit, dan jagung manis.

Lalu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga naik 0,47% terutama emas perhiasan. Kelompok terakhir berupa penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,15%. Kenaikan ini dari makanan siap saji seperti ketupat/lontong sayur, bubur, ikan bakar, dan ikan goreng.* (JJD)

Pos terkait