Samarinda, Kaltimku.id – Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, kembali menyampaikan kritik tajam terkait pemanfaatan Hotel Atlet yang hingga kini dinilai belum berjalan optimal. Aset daerah yang dibangun dengan anggaran besar itu disebutnya masih jauh dari kata produktif dan belum memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Hasanuddin, Hotel Atlet seharusnya dapat menjadi salah satu sumber pemasukan daerah apabila dikelola secara profesional. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan kondisi yang berbeda. Bangunan tersebut lebih banyak terbengkalai dibandingkan dimanfaatkan.
“Pemerintah sebenarnya memiliki aset yang sangat potensial, tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal. Ini peluang besar untuk mendongkrak PAD,” tegasnya.
Ia menambahkan, aktivitas terakhir yang tercatat menggunakan fasilitas Hotel Atlet hanyalah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) beberapa waktu lalu. Setelah itu, bangunan tersebut kembali sepi tanpa kegiatan berarti.
Hasanuddin menilai kondisi tersebut menunjukkan belum adanya strategi yang serius dalam mengelola aset daerah. Menurutnya, paradigma pembangunan aset pemerintah harus bergeser dari sekadar pembangunan infrastruktur menuju pengelolaan berbasis bisnis.
“Kita tidak bisa terus menggantungkan pendapatan dari dana transfer pusat. Daerah harus mampu mengembangkan kemandirian fiskal, dan salah satunya melalui optimalisasi aset seperti Hotel Atlet,” ujarnya.
Politisi yang akrab disapa Hamas ini juga menekankan bahwa perencanaan pembangunan aset publik seharusnya disertai perhitungan manfaat jangka panjang serta model bisnis yang jelas. Tanpa hal tersebut, aset yang seharusnya menjadi motor ekonomi justru hanya berubah menjadi beban anggaran perawatan.
Ia pun meminta pemerintah tidak lagi menunda pembenahan sistem pengelolaan, karena semakin lama aset dibiarkan mangkrak, semakin besar biaya pemulihan yang harus ditanggung daerah.
“Ini bukan hanya soal bangunan, tetapi tentang bagaimana pemerintah memaksimalkan potensi sumber daya daerah,” pungkasnya.*






