BARABAI, Kaltimku.id — Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Samsul Rizal menghendaki generasi muda di daerahnya — terutama pelajar — agar tidak mudah terjebak berita hoax. Harus berpikir kritis di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.
“Lingkungan pendidikan menjadi ruang paling penting dalam membangun ketahanan ideologi, karakter, dan kecerdasan digital,” ujar Bupati saat Sosialisasi Kewaspadaan Dini di SMAN 1 Barabai, Selasa (9/12/2025).
Sosialisasi Kewaspadaan Dini di SMAN 1 (SMANSA) Barabai ini sendiri digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) HST. Diikuti oleh ratusan siswa dan para guru di lingkungan SMANSA tersebut.
Bupati menyebut, perkembangan dunia teknologi informasi (TI) selain membuka ruang positif yang luas juga menghadirkan tantangan baru. Misalnya seperti maraknya penyebaran hoaks, provokasi berbasis SARA, ujaran kebencian, hingga konten radikalisme yang menyasar generasi muda.
“Peran sekolah, guru, orang tua, aparat keamanan, dan pemerintah daerah harus menyatu dalam sebuah gerakan bersama. Menjaga para pelajar dari pengaruh negatif yang berkembang di dunia nyata mau pun digital,” imbaunya.
Bupati Rizal pun menegaskan, Pemkab HST terus memerkuat upaya pencegahan dini melalui koordinasi lintas sektor. Peningkatan literasi digital, dan penguatan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Lantas, Plt Kepala Badan Kesbangpol HST, M Pajaruddin mengatakan, peningkatan kewaspadaan dini di daerah merupakan kebutuhan mendesak. Sebagai antisipasi kerentanan yang menyasar kalangan remaja.
“Kemudahan akses terhadap internet dan berbagai platform digital membuat remaja lebih rentan menerima pengaruh negatif dari pihak-pihak tertentu yang menyebarkan paham radikal secara terselubung,” ujarnya.
Sosialisasi Kewaspadaan Dini ini diikuti 100 siswa dari SMA 1 Barabai. Menghadirkan pemateri dari Kasubsi Luhkum Seksi Hukum Polres HST, Aiptu Norlailawati dan Kapten Inf. Lilis Susanto dari Pasi Intel Kodim 1002/HST.
Aiptu Norlailawati menyampaikan pentingnya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas), bahaya radikalisme, terorisme, hingga bullying yang sering terjadi di kalangan pelajar dan generasi muda.
Kemudian Kapten Inf. Lilis Susanto menekankan agar para pemuda dan pelajar dapat bersinergi dengan pemerintah dan aparat keamanan dengan memiliki kemampuan deteksi dini dalam merespon setiap dinamika yang terjadi. “Dengan begitu, setiap potensi yang mengarah kepada konflik dapat segera teratasi dengan baik,” katanya.* (JJD)








