Kaltimku.id, BALIKPAPAN – Sebagian besar warga yang menjadi korban banjir di kawasan Perumahan Griya Sakinah Asri (GSA) kilometer 10 Balikpapan Utara, meminta perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Pasalnya, saluran air/parit di sekitar belakang perumahan mereka dinilai sudah tidak mampu menahan derasnya hujan. Apalagi hujannya terlampau deras.
“Kepada Pemerintah Kota Balikpapan, kami mohon untuk segera melaksanakan atau menjalankan program pelebaran parit,” pinta salah seorang warga. Permohonan itu diamini warga lainnya yang juga menjadi korban.
Hujan yang mengguyur Kota “Beriman”, Selasa (23/3/21) kemarin, sempat membuat sebagian masyarakat kalang kabut, terutama warga yang posisi tempat tinggalnya di kawasan rendah atau dekat saluran yang kurang lancar.
Kebingunan mereka, karena air hujan sampai masuk ke dalam rumah, “Banjir. Mungkin karena saluran parit di belakang rumah kecil, jadi sudah tidak lancar lagi alirannya,” prediksi warga korban banjir, di Jalan Tepo kilometer 10 RT 05, sembari menunjuk genangan air dalam rumahnya.
Semoga, kata warga lain, pemerintah bisa memperhatikan kondisi parit dan memperlebar saluran air yang ada di belakang perumahan. “Kalau lancar, airnya akan mengalir hingga ke hulu dan sampai ke laut Manggar,” terang lainnya.
Jadi, sambung warga, banjir di kawasan Griya Sakinah Asri, diakibatkan paritnya tidak mampu menampung derasnya air hujan dari hilir. Akibatnya, airnya meluap dan masuk hampir kesemua rumah warga.
Selain itu, timpal warga lainnya, di sekitar kawasan dekat pemancingan Azahrah, kilometer 10 paritnya buntu. “Jadi, sekarang ini yang ada hanya paritnya kecil, sehingga alirannya juga kecil, seperti jalan setapak.”
Pada hari yang sama, kawasan Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara juga dilanda musibah banjir, akibat hujan yang turun sejak subuh. Banjir menggenangi sekitar Perumahan Sosial dan Banyuwangi.
Di kawasan Perumahan Sosial ini, ada tujuh rukun tetangga (RT) yang terendam banjir. Di sini, genangan air mencapai 1 meter lebih.*