Kaltimku.id, BARABAI — Warga Kota Barabai, ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, diusik banjir lagi. Kondisi air akibat luapan DAS Benawa masih naik sampai pukul 20.00 WITA, Jumat malam, 9 September 2022.
“Ada beberapa ruas jalan nang sudah “babanyu” (terendam). Ya, Jalan Kemasan, Ulama, Jalan Pasar 2 dan 3, dan daerah bantaran sungai babanyuan,” ucap Mas Adi Yanor, warga Kota Barabai kepada awak media ini, tadi malam.
“Kalau Jalan Pasar 2 dan 3 itu jangan heran. Sudah menjadi “langganan” banjir,” timpal M Kahfi, sambil mengirimkan foto kondisi air bah terkini di kawasan Jalan Pasar 2 Barabai.
Kahfi yang pemilik usaha mainan anak-anak itu melukiskan, walau kondisi air bah masih merendam jalanan, tetap saja banjir ini mengusik ketenangan warga. Termasuk ia sendiri yang berusaha setiap sore dan malam tak bisa beraktivitas.
Banjir di Kota Barabai ini sebagai akibat adanya curah hujan di kawasan pegunungan Meratus yang turun sejak tengah malam hingga Jumat siang, 9 September 2022.
“Hujan dengan intensitas rendah, sedang dan tinggi terjadi di daerah pegunungan sampai ke Barabai Kota dan sekitarnya. Berlangsung dari dini hari tadi sampai siang ini,” urai Kepala BPBD HST, Budi Hariyanto seperti dikutip media ini dari laporannya ke Pemkab HST.
Akibat guyuran hujan itu, beberapa anak sungai di daerah pegunungan di wilayah Kecamatan Hantakan, HST, meluap. Terjadi kenaikan debit air cukup signifikan.
Sungai di wilayah Timan, misalnya, ada kenaikan air 30 cm dan di Tilahan 1 meter sekira pukul 10.30. Lantas pukul 11.12 WITA, air sungai di Pulau Mas juga meningkat 1,6 meter.
Malah, sekira pukul 11.13 WITA, air di Desa Haliau mengalami kenaikan drastis dari 2,1 m menjadi 2,4 m. Pukul 11.17 WITA di Desa Murung B permukaan air naik 2,5 m, dan sekira pukul 11.25, debit air sungai di Kanal Banjir naik sampai 3,5 m.
Kenaikan air cukup drastis ini membuat jalanan di Desa Pasting, Hantakan, mulai tergenang dengan ketinggian 50 cm. Terakhir hasil pantauan Budi Hariyanto bersama tim BPBD HST pukul 11.50 WITA, kondisi air di Bendungan Pagat, naik sampai mencapai 3,7 m.
Berkaitan naiknya permukaan air di daerah hulu DAS Benawa, maka Budi Hariyanto yang turun langsung memantau pergerakan air bah itu mengimbau semua warga untuk lebih waspada. Terutama warga di sepanjang bantaran DAS Benawa.
“Seluruh warga masyarakat HST diimbau untuk tetap waspada. Jangan panik, terutama warga yang tinggal di bantaran sungai, dataran rendah dan rawan banjir,” imbau Kalak BPBD HST itu.*
Penulis: JJD, Wartawan Senior Kalimantan