HAMPIR semua warga Bagambir, Kalimantan Selatan (Kalsel) terkesima. Tercenung seolah tak percaya melihat lahan lokasi usaha Kustani alias Aluy di Pancur Pandan – Umpaya, Desa Hamak Utara, Kecamatan Telaga Langsat, Kandangan.
Kenapa? Lahan usaha Aluy di Pancur Pandan — sekitar 200 meter dari dusun Umpaya — itu aduhai strategis dan memesona. Letaknya di tengah tengah dua lereng gunung plus ada pancuran air mengalir yang tak pernah kering atau putus putusnya.
Di situlah, di lahan satu hektare (ha) ini Aluy dan istrinya, Kartini, berkreasi. Membuat kolam kolam pemeliharaan ikan secara manual dengan modal pas pasan, dan diversifikasi usaha lain seperti kebun lada, kencur, keladi, dan durian.
Hasilnya? Aluy pun mulai menuai hasil ikan Nila yang dibudidayakannya. Panenan perdana ini tidak dijual, tapi Aluy hadiahkan cuma cuma kepada warga Bagambir dan Umpaya melalui syukuran atau “aruhan” sederhana berupa makan makan bersama.
“Aku salut dengan Aluy. Dia termasuk pekerja keras, ulet dan tekun berusaha,” ucap Aini dan warga Bagambir lainnya seperti Salimi, Ismail, Muhran, Husaini, Ruslan dan warga Umpaya lainnya.
Pa Aai menyebut, diversifikasi usaha dan kerja keras Aluy patut dicontoh masyarakat. Artinya, masyarakat jangan malas-malasan berusaha, seakan terninabobokan dengan SDA (sumber daya alam) yang berlimpah di sana, kecuali harus kreatif bekerja dan berusaha seperti Aluy.
“Bagus, bagus. Aluy pantas disebut sebagai pionir penggerak masyarakat untuk berbuat dan mengembangkan usaha produktif yang ada,” sambung ustadz KH. Murjani atau Guru Andang dari Haruyan, HST, Kalsel.
Guru Andang secara khusus hadir ke lokasi Aluy untuk ceramah. Tauziahnya menyatu dengan keramahan alam terbuka. Tidak neko-neko, tidak pakai gamis dan sorban segala, kecuali ia berpakaian biasa, duduk sama rata dengan jamaah.
Guru Murjani pun ceria. Duduk santai diapit Aluy dan Ismail, termasuk mantan Pembakal Huhus (Husaini), ia menyebut, niat Aluy mengundang warga Bagambir dan warga Umpaya untuk kumpul kumpul bersama sangat mulia dan sangat disukai Allah SWT.
“Mudahan Allah memberikan berkah dan nikmat kepada Aluy dan keluarga. Walau hari ini ia menghadiahkan hasil panenannya dengan makan cuma cuma, tapi nanti pasti ada nikmat Allah berkali kali lipat kepada Aluy,” doa Guru Andang seraya diamini jamaah.
Aluy atau Kustani, warga Bagambir — sekitar 20 km arah timur ke Umpaya di kawasan pegunungan Meratus — itu memang sosok pekerja keras, ulet dan tekun. Lantaran itu, usahanya mulai menuai hasil dan bukan mustahil nanti ia tak hanya jutawan, tapi bisa bisa dipanggil milyarder-an. Semoga!*
(JJD, Wartawan Senior Kalimantan)