Luapan Sungai Lawe-Lawe Genangi Permukiman di Dua RT

Banjir akibat luapan sungai Lawe-Lawe, BPBD pasang tali perlintasan.
Banjir akibat luapan sungai Lawe-Lawe, BPBD pasang tali perlintasan.

Kaltimku.id, PPUPuluhan rumah di lingkungan RT 01 dan RT 05 Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir, dengan ketinggian air menggenangi permukiman warga sekira 60 centimeter. Sejumlah warga pun dievakuasi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Nurlaila mengatakan, luapan air yang menggenangi permukiman warga di dua RT disebabkan intensitas hujan sedang pada Selasa (18/5/2021. Namun, dengan durasi cukup lama yakni mulai pukul 18.00 hingga 05.00 Wita mengakibatkan luapan air Sungai Lawe-Lawe.

Bacaan Lainnya

“Durasi hujan yang cukup lama dibarengi kondisi pasang air laut menyebabkan air sungai meluap ke permukiman,” ujar Nurlaila, Rabu (19/5/2021).

Proses evakuasi warga oleh personel BPBD PPU.
Proses evakuasi warga oleh personel BPBD PPU

Dijelaskannya, kondisi seperti itu sudah sering terjadi. Terlebih dengan intensitas curah hujan tinggi dengan durasi cukup lama, maka akan berdampak pada rumah-rumah warga yang berada di lokasi rendah serta terletak di dekat bantaran sungai.

Upaya mengantisipasi luapan air sungai sudah dilakukan dengan normalisasi sungai, terakhir dilakukan pada 2018 silam. Faktor lain adalah badan sungai berkelok-kelok hingga menghambat kelancaran arus.

Untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, pihak BPBD bersama personel TNI/Polri memasang tali antar rumah warga. Hal itu sebagai pengaman di jalur perlintasan warga ketika beraktivitas.

“Bukan hanya faktor alam, tetapi juga karena wilayah sungai itu sebagian masuk wilayah perusahaan. Ada beberapa sungai yang perlu diluruskan persis di depan RT 5, itu benar-benar di rumah warga berkelok kemudian ada pembangunan jembatan di sana, yang cukup menghambat laju air aliran sungai saat ini, RT 1 dan RT 5. Kami juga meminta warga pindah ke lokasi yang lebih tinggi. Sehingga jika terjadi hujan deras dan pasang surut air laut tidak terlalu berisiko,” pungkas Nurlaila.*

Editor : Herry T BS

Pos terkait