Mau Pergi Mandi, Pelajar Temukan Mayat Terbungkus Plastik di Kawasan Hutan Dusun Mu’ui

BARABAI, Kaltimku.id — Warga Dusun Mu’ui, Desa Pengambau Hulu, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, sontak geger. Gara garanya, warga menemukan jasad seorang pria dengan kepala terbungkus plastik di kawasan hutan desa, Sabtu sore, 26 Juli 2025.

Mayat itu diketahui bernama Rahmadan (30). Dia adalah warga Desa Pengambau Hulu RT. 05, RW. 03, Kecamatan Haruyan, HST, yang sehari harinya diketahui sebagai pencari lebah madu di kawasan hutan.

Bacaan Lainnya

Informasi media ini menyebut, mayat korban ditemukan oleh salah satu pelajar bernama MF (15), warga setempat. Ia hendak pergi mandi ke sungai pada sekitar pukul 15.45 WITA.

Sesaat sebelum evakuasi korban di TKP. (foto : hendra ansyari)

Namun, di tengah perjalanan, ia dikejutkan oleh sosok pria yang tengah tergeletak. Tertelungkup dan tidak bergerak. Saksi MF pun langsung memberitahu warga sekitar yang sontak geger lantaran bagian kepala mayat terbungkus dengan plastik warna bening yang terikat.

“Melihat hal tersebut, saksi langsung memberi tahu warga sekitar dan laporan penemuan itu pun segera diteruskan ke Polsek Haruyan,” ungkap Kapolres HST AKBP Jupri JHP Tampubolon melalui Kapolsek Haruyan, M. Dwi Feryanto.

Informasi yang dikutip dari newsfaktahukumdanham.co.id, menyebut begini. Korban dikenal sebagai pencari lebah madu di hutan. Sering memanjat pohon-pohon besar nan tinggi untuk mengambil sarang lebah madu, termasuk pohon aren atau enau.

Kapolsek Haruyan menyebut, dugaan sementara korban terjatuh dan luka fatal. “Korban diduga terjatuh dari pohon saat mau mengambil sarang madu. Sedang kepala yang tertutup plastik diduga sebagai pelindung dari sengatan lebah atau serangga hutan, yang biasa digunakan para pencari madu,” terangnya.

Tak hanya itu. Faktor lainnya ada kemungkinan korban tersengat lebah saat berada di ketinggian pohon yang juga tengah didalami. Jenazah korban sendiri telah dievakuasi ke RSHD (Rumah Sakit Haji Damanhuri) Barabai untuk visum guna mengetahui penyebab pasti kematian.

Pihak kepolisian masih terus menyelidiki motif kejadian ini. Belum dapat menyimpulkan apakah ada unsur perbuatan pidana atau tidak. Sedang kepada warga diimbau untuk tidak berspekulasi hingga hasil pemeriksaan medis dan penyelidikan selesai.

Peristiwa di Dusun Mu’ui HST ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Paling tidak, kasus ini menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi para pencari lebah madu dan hasil hutan lainnya.

Mencari sarang lebah madu atau “wanyi” di atas pohon besar nan tinggi diketahui menjadi pekerjaan yang masih dilakoni oleh sebagian kecil warga. Bukan madunya saja yang diambil, tapi anakan “wanyi” atau sarang tawon lainnya pun laris untuk umpan mancing ikan air tawar seperti papuyu, gabus atau sepat siam yang lagi ramai saat ini.* (JJD)

Pos terkait