Kaltimku.id, PPU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur mencatat setidaknya ada empat wilayah desa/kelurahan di kecamatan Sepaku yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan, yakni Desa Sukaraja, Bukit Raya, Kelurahan Sepaku dan Mentawir.
Selain faktor curah hujan tinggi, banjir yang menggenangi permukiman warga juga disebabkan penyempitan dan pendangkalan sungai yang mengakibatkan tidak mampu menampung debit air, akhirnya masuk ke area permukiman. “Saat intensitas hujan tinggi dengan durasi yang lama, empat wilayah itu hampir selalu jadi langganan banjir tiap tahun. Upaya untuk meminimalisir itu sudah dilakukan dengan membersihkan aliran sungai,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten PPU, Nurlaila, Kamis (18/22021).
Proses normalisasi sungai melibatkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, UPT PU Sepaku dan Bidang Pengairan Dinas PUPR. Selain membersihkan badan sungai, langkah pencegahan juga melalui perbaikan dan pelebaran drainase.
“Memang harus dilakukan normalisasi sungai meski itu bukan solusi permanen. Kemudian normalisasi saluran saluran pembuangan di wilayah permukiman. Perbaikan gorong gorong pun cukup efektif membantu meminimalsiir dampak banjir ke permukiman,” tambahnya.
Dijelaskanya, minimnya keberadaan saluran drainase di wilayah permukiman warga juga berkontribusi terhadap penyebab banjir. Tidak adanya saluran pembuangan berakibat volume air terus meningkat hingga masuk ke rumah rumah warga. Terlebih sebagian rumah warga berada di dataran rendah.
“Upaya mitigasi bencana banjir bisa melalui relokasi permukiman warga yang berada di pinggiran sungai, seperti di kelurahan Sepaku dan Desa Bukit Raya. Selain itu harus ada pelebaran badan sungai dan pembangunan saluran drainase di wilayah permukiman warga,” tutup Nurlaila.*
Editor : Herry T BS