Nisa, Murid SLB Kota Balikpapan yang Wakili Provinsi di Ajang Sayembara Buku Harian Bergambar di Jepang

GADIS berusia 12 tahun itu, memang memiliki kekurangan atau merupakan seseorang yang berkebutuhan khusus (Tuna Rungu). Namanya Nisa Alawiyah, murid Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Tapi, dibalik kekurangannya tersebut, Nisa ternyata telah mengharumkan nama Kota Balikpapan dikancah Internasional melalui karya-karyanya berupa lukisan atau gambar. Prestasi membanggakan siswi kelas 5 ini patut diacungi jempol dan diapresiasi.

Bacaan Lainnya

“Meskipun memiliki kekurangan Nisa sudah 2 kali menjadi juara tingkat 1 Provinsi. Tahun lalu Nisa Juara 1 dan tahun ini juga kembali mendapat Juara 1,” ucap Yuliarti Rahayu yang merupakan Wali Kelas Nisa kepada awak media ini, Jumat (15/10/2021).

Nisa Alawiyah (kanan)

Didampingi Guru kelasnya bernama Ade Putri, Yuliarti dengan bangga mengatakan prestasi yang diraih Nisa yakni di ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diselanggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek (Riset dan Teknologi).

Selain mendulang prestasi di ajang FLS2N, Nisa juga berhasil menorehkan prestasi dengan menyabet peringkat Kedua di tingkat Nasional dalam mewakili Kaltim.

Selanjutnya, Nisa juga kembali menjadi pemenang Nasional pada Sayembara Buku Harian Bergambar dan akan mengikuti kompetisi lanjutan di tingkat Internasional.

“Jadi untuk kejuaraan Sayembara Buku ini, pesertanya diambil dari FLS2N yakni yang menjuarai 1 dan 2,” ungkap Yuliarti yang diamini Ade Putri.

“Nisa akan mewakili Kaltim atau Indonesia untuk berlaga di Jepang nantinya, karena dari Indonesia hanya 8 orang perwakilan, dan Nisa salah satunya,” sambungnya.

Ade Putri menguraikan, dari 8 orang yang mewakili Indonesia di Jepang nantinya, semua bukan peserta penyandang disabilitas, melainkan ada juga peserta umum reguler.

“Jadi kita bisa katakan, kompetisi yang diikuti Nisa ini kompetisi umum,” ungkapnya.

Diakuinya Nisa memliki bakat kesenian menggambar di atas-atas rata dengan yang lainnya. Sehingga dalam hal ini pihaknya hanya bisa menggali dan mendorong potensi siswa didiknya tersebut.

“Dan Alhamdulillah Nisa sekarang sudah bisa di arahkan. Kami juga berharap kepada Nisa bisa lebih baik lagi dari sekarang dan tetap menggali kemampuannya tidak hanya di bidang lukisan saja. Sehingga ke depan dia sudah memiliki bekal ketika turun di masyarakat,” harap Ade Putri.

Sedangkan, Usep Komarudin, ayah Nisa menceritakan, jika sang anak kesehariannya memang gemar menggambar. Bahkan, bakat menggambar yang dimiliki Nisa bukan dari hasil ajaran dirinya, melainkan otodidak dan kemauannya sendiri.

“Saya sebagai orang tua tentunya merasa bangga, jika memiliki seorang anak yang berprestasi, yang saat ini bisa saya lakukan cuma mensupport apa yang menjadi bakatnya,” tutup sang ayah.*

Wartawan: Ariel S

Pos terkait